digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Nicolas Irgy Adryan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nicolas Irgy Adryan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nicolas Irgy Adryan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nicolas Irgy Adryan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nicolas Irgy Adryan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nicolas Irgy Adryan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Ekstraksi bahan baku mineral terutama bijih besi laterit sebagai komoditas utama bahan baku semen tentu dibutuhkan seiring bertumbuhnya penduduk Indonesia. Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumberdaya tersebut tentunya harus memanfaatkan sumberdaya tersebut dengan baik. Sistem penambangan terbuka merupakan salah satu cara untuk dapat mengekstraksi bijih berharga. Dalam perencanaan penambangan terbuka, diperlukan optimasi dan juga penjadwalan agar dapat menghasilkan penambangan yang efektif, efisien, dan memiliki tingkat profitabilitas yang baik. Metode Lerchs-Grossmann adalah metode yang digunakan untuk optimasi pit pada penelitian ini. Berdasarkan pit shell dengan Revenue Adjustment Factor (RAF) bernilai satu, didapatkan nilai cadangan sebesar 29.800.546,88 ton. Hasil cadangan pada desain ultimate pit limit adalah 28.941.068,28 ton dengan perbedaan sebesar 97% dibandingkan pit shell optimum. Penjadwalan produksi telah mencapai target perusahaan PT XYZ dengan jumlah produksi 500.000 ton/tahun dan syarat kadar pabrik Fe2O3 ? 45% selama umur produksi penambangan. Nilai keuntungan tak terdiskonto dari rencana penjadwalan produksi penambangan bijih besi laterit PT XYZ selama 12 tahun adalah sebesar Rp67.279.156.817,52.