digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan metode penginderaan jauh dalam pemantaun terumbu karang dapat menghemat waktu dan juga biaya dalam pemantauan potensi terumbu karang di suatu daerah. Dalam penelitian ini dilakukan pemetaan persebaran terumbu karang dengan menggunakan metode penginderaan jauh tersebut di daerah studi yakni daerah Kecamatan Sadai, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menggunakan citra QuickBird untuk tahun 2006. Untuk mendapatkan klasifikasi terumbu karang dengan substrat-substrat lainnya dibutuhkan beberapa metode pengkoreksian seperti koreksi kolom air dan juga teknik klasifikasi dari substrat-substrat tersebut yakni teknik klasifikasi Benthic. Selanjutnya hasil dari klasifikasi Benthic tersebut dilakukan perbandingan dengan citra pengolahan dari algoritma Lyzenga yang akhirnya menunjukan keberadaan dari terumbu karang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui terumbu karang pada hasil klasifikasi Benthic tersebut berwarna apa. Karena metode pengklasifikasian tersebut hanya memilah beberapa bentuk objek yang memiliki karakteristik pixel yang sama tanpa informasi penjelasan tentang objek tersebut, dan benda benda tersebut dikategorikan kedalam satu bentuk klasifikasi. Sehingga peneliti melakukan pengolahan citra dengan algoritma lyzenga tersebut untuk mendapatkan informasi dari warna-warna hasil klasifikasi yang diberikan oleh klasifikasi benthic tersebut.