digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Era globalisasi yang terjadi saat ini telah membawa kemajuan pada peningkatan pelayanan sarana dan prasarana informasi dan komunikasi. Kondisi ini memicu terjadinya fenomena New Internasional Division of Labour (NIDL), yakni fenomena pergeseran lokasi industri dari negara maju menuju negara berkembang. Hal ini dikarenakan faktor-faktor produksi seperti biaya lahan, biaya upah, dan kemudahan fiskal serta regulasi yang menarik masuknya industri footloose ke negara berkembang khususnya di Asia Tenggara.Industri footloose ini juga masuk ke Indonesia khususnya ke Pulau Batam. Hal ini dikarenakan lokasi Pulau Batam yang strategis dan dekat dengan negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia. Akibatnya pertumbuhan dan perkembangan wilayah Kota Batam tumbuh berbasis industri. Industri asing telah dapat menggerakkan sektor perekonomian lain yang ada di Kota Batam, seperti perdagangan dan jasa, perumahan, dan lain sebagainya. Industri asing yang masuk ke Kota Batam menimbulkan dampak positif yang berupa peningkatan nilai investasi, terbukanya lapangan kerja baru, tumbuhnya industri lokal baru, dan berkembangnya sektor ekonomi lainnya di Kota Batam sebagai akibat dari permintaan turunan sektor industri. Dengan berbagai dampak positif yang ditimbulkannya, maka industri asing di Kota Batam membutuhkan perhatian yang khusus sehingga dapat memberikan trickling down effect dan spread effect yang baik khususnya dalam membentuk keterkaitan antara industri asing dan industri lokal di Kota Batam. Oleh karena itu dibutuhkan studi mengenai keterkaitan antara industri asing dan industri lokal di Kota Batam.Hasil dari studi ini menunjukkan keberadaan keterkaitan pada tiap subsektor industri yang diamati yakni subsektor industri kertas, industri logam, industri besi baja, industri mesin, industri elektronika, dan industri kendaraan. Perbedaan besaran keterkaitan antara masing-masing subsektor dipengaruhi oleh empat faktor yakni siklus permintaan bahan baku industri asing yang terkait dengan siklus produksi barang jadi industri, asal bahan baku industri asing terkait dengan target pemasaran barang produksi industri lokal, prioritas pemilihan bahan baku industri asing terkait dengan prioritas produksi barang jadi industri lokal, dan prioritas pemilihan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri lokal. Kota Batam sebagai wilayah studi juga telah memiliki potensi yang sesuai bagi pengembangan sektor industri yang memiliki keterkaitan antar industri.Kesimpulan yang dapat diberikan oleh studi ini adalah diperlukannya pengembangan sektor industri yang ada di Kota Batam untuk menciptakan keterkaitan antar industri yang lebih baik, dibutuhkannya kemudahan masuknya bahan baku yang tidak mampu diproduksi oleh industri lokal, kebutuhan untuk mengubah prioritas barang produksi industri lokal, serta perlunya penyediaan tenaga kerja dan perealisasian rencana pengembangan sarana dan prasarana Kota Batam demi terciptanya keterkaitan antar industri asing dan lokal yang lebih baik di masa depan.