ABSTRAK Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira BAB 1 Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira BAB 2 Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira BAB 3 Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira BAB 4 Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira BAB 5 Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira BAB 6 Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira PUSTAKA Aloysius Satrio Wicaksono
PUBLIC Yoninur Almira
2021 TS PP ALOYSIUS SATRIO WICAKSONO_LAMPIRAN.pdf]
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
ersaingan antar wilayah belakangan ini semakin ketat, untuk dapat bersaing
dibutuhkan strategi yang efektif dalam mengembangkan potensi dan keunikan
wilayah agar mampu bersaing. Wilayah-wilayah saling berkompetisi dengan
wilayah lain untuk memperebutkan atensi dari wisatawan, investor, dan penduduk.
City branding merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing dalam
menghadapi kompetisi global. Para pesaing tidak hanya berasal dari lingkup
nasional melainkan dari belahan dunia lain. Keberadaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang semakin beragam dan kencang ini mampu menciptakan
suasana persaingan semakin sengit. D.I.Yogyakarta merupakan salah satu provinsi
yang menerapkan strategi tersebut dengan menggunakan tagline “Jogja Istimewa”.
Mengingat D.I.Yogyakarta memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan,
akan menjadi menarik apabila dilakukan penelitian mengenai city branding dengan
dukungan TIK diterapkan di D.I.Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah
mengeksplorasi city branding dengan TIK dalam sektor pariwisata, kebudayaan,
serta pendidikan dengan kasus Jogja Istimewa di D.I.Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode campuran antara kualitatif dan kuantitatif
dengan strategi penelitian eksploratoris sekuensial. Data yang digunakan terdiri dari
data primer dan sekunder. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah aktor
pemerintahan (pemerintah daerah) dan wisatawan (wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara). Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu peneliti sebagai instrumen
kunci, pedoman wawancara, dan kuesioner. Teknik pengumpulan data yaitu
wawancara mendalam, wawancara kuesioner, observasi, dokumentasi, studi
literatur dan kajian dokumen. Pengolahan data kuantitatif dengan tahapan editing,
coding, processing, dan cleaning. Analisis datanya memakai statistik deskriptif
kuantitatif. Sedangkan Analisis data kualitatif menggunakan deskriptif kualitatif
dengan tahapan reduksi (pengolahan data), penyajian, penarikan kesimpulan
City branding D.I.Yogyakarta bukan hanya dijadikan sebagai sebuah brand semata
melainkan dijadikan sebagai “pusaka” yang harus dijaga dan dipelihara sebagaiii
perwujudan cita-cita D.I.Yogyakarta. Pemanfaatan TIK oleh pemerintah sudah
dilakukan dengan baik mulai dari perangkat keras, perangkat lunak, pemanfaatan
untuk sistem informasi, dan untuk sistem pemasaran. Pemanfaatan TIK oleh
wisatawan melalui aplikasi Jogja Istimewa dan aplikasi serta website Visiting Jogja
cenderung belum dimanfaatkan dengan optimal. Hasil kuesioner menunjukkan dari
100 responden hanya 15 responden yang menggunakan aplikasi dan website
tersebut. Dalam implementasi city branding, TIK mengambil peranan penting
sehingga pelaksanaan city branding dapat berjalan dengan baik walaupun masih
ada hambatan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Pemerintah sudah
menyiapkan dan melakukan berbagai kegiatan untuk mendorong keberlanjutan city
branding dan peranan TIK dalam keberlanjutan tersebut sangat terasa. Keberadaan
TIK menjadi peranan penting dalam implementasi dan keberlanjutan city branding.
TIK dijadikan sebagai pendukung kelancaran city branding, seperti dalam hal
mengkomunikasikan identitas melalui sektor pariwisata, kebudayaan, dan
pendidikan, TIK menjadi sarana yang tepat sehingga dapat menghasilkan citra
brand yang lebih baik. Selain TIK, peranan masyarakat lokal yang luar biasa juga
menjadi modal dalam melakukan implementasi dan keberlanjutan city branding.