digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800








2023_PP_SITI_ADELITA_RAIF_KHADIJAH_DAFUS.pdf
EMBARGO  2026-11-06 

2023_PP_SITI_ADELITA_RAIF_KHADIJAH_LAMPIRAN.pdf
EMBARGO  2026-11-06 

Pada era digital ini, peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sangat penting dinilai dari maraknya penggunaan smartphone dan berbagai smartgadget serta konvergensi teknologi yang dilakukan di segala bidang. Perkembangan TIK menjadi semakin progresif pada berbagai tempat dan bidang karena aksesibilitasnya yang mudah dan tidak terikat secara spasial dan waktu. Kota Bandung merupakan kota cerdas yang telah menerapkan TIK dalam menjalankan pemerintahannya untuk memberikan pelayanan publik yang efektif pada era digital sejak tahun 2018. Meskipun tujuan utama dalam penggunaan TIK dalam pemerintahan adalah untuk mewujudkan pelayanan publik yang cepat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetap terdapat fokus kepada sektor pariwisata mengingat pariwisata sangat terkait dengan fenomena sosial budaya. Terlebih Kota Bandung merupakan destinasi wisata dengan kunjungan tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Identifikasi terkait implementasi konsep pariwisata cerdas di Kota Bandung diperlukan baik dari sisi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan pengunjung, serta bagaimana relevansi peran konsep pariwisata cerdas terkait keberlanjutan pada kota cerdas guna mempertegas kejelasan definisi dan pendekatan yang komprehensif terhadap tiga dimensi kota cerdas yang diteliti yaitu smart branding, smart governance dan smart living dan enam komponen destinasi wisata cerdas berkelanjutan yaitu atraksi, aksesibilitas, amenitas, availability, aktivitas dan ansileri sebagai konvergensi kota cerdas dan pariwisata cerdas di Kota Bandung. Dengan menggunakan rancangan penelitian sekuensial eksploratori penelitian ini membahas Penelitian ini membahas implementasi pariwisata cerdas dari sisi pemerintahan, infrastruktur serta pengunjung yang mengkonseptualisasikan sustainable touristic city dimulai dari kota cerdas hingga destinasi wisata cerdas berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi pariwisata cerdas dari sisi lingkungan pemerintahan Kota Bandung telah dilakukan dengan konsentrasi utama pada digitalisasi layanan pariwisata. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi pengembangan infrastruktur, dimana pemerintah Kota Bandung masih berfokus iv pada pengembangan infrastruktur pariwisata cerdas non fisik sedangkan infrastruktur pariwisata cerdas fisik masih tertinggal pengembangannya. Adapun uji coba pengadaan infrastruktur cerdas fisik di Kota Bandung yang masih dilakukan secara terbatas pada wilayah Uji Coba Dago, Dipatiukur dan Braga. Dari sisi pengunjung, layanan digital yang disediakan oleh pemerintah belum dapat digunakan secara maksimal oleh pengunjung dalam memenuhi kebutuhan selama melakukan perjalanan wisata di Kota Bandung dikarenakan sosialisasi layanan digital pariwisata cerdas yang kurang efektif kepada pengunjung sehingga pengunjung lebih memilih menggunakan layanan digital yang disediakan oleh pihak swasta. Hasil akhir penelitian adalah konseptualisasi model sustainable touristic city sebagai kontribusi dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata Kota Bandung dari sisi pengembangan destinasi wisata cerdas berkelanjutan.