Daerah penelitian terletak di Desa Kamal dan sekitarnya, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dengan luas daerah penelitian ±17.5 km2. Penelitian bertujuan mengetahui tatanan geologi dan menghubungkannya dengan aspek tataguna lahan di daerah penelitian. Metode penelitian adalah pemetaan geologi dan pengolahan data geologi, baik data primer ataupun sekunder. Satuan Batuan daerah penelitian terbagi menjadi empat satuan tidak resmi, yaitu: Satuan Batugamping - Batulempung, Satuan Batupasir - Batulempung, Satuan Batulempung, dan Satuan Aluvial. Beberapa struktur geologi yang berkembang adalah sesar naik, sesar mendatar, dan lipatan. Analisis geomorfologi berupa analisis pola aliran sungai, pola kontur, kemiringan lereng, dan pengamatan lapangan membagi daerah penelitian menjadi empat satuan geomorfologi, yaitu: Satuan Punggungan Homoklin Pasir Pamipiran, Satuan Punggungan Antiklin Leuweungkolot, Satuan Lembah Perlipatan Pamulihan, dan Satuan Aluvial. Analisis ini memperlihatkan korelasi dengan keadaan geologi daerah penelitian yang berada pada tahap geomorfik dewasa. Peta tataguna lahan di daerah penelitian dihasilkan dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik (AHP) dan Sistem Informasi Geografis (GIS). Parameter yang digunakan ada lima, terdiri dari kemiringan lereng, litologi, geomorfologi, kebasahan lahan, dan kerapatan vegetasi. Dari hasil proses tumpang tindih dan analisis, didapatkan peta tataguna lahan daerah penelitian dengan empat nilai lahan sebagai bahan evaluasi pemanfaatan lahan perkebunan di daerah penelitian, yaitu: Sangat baik, baik, kurang baik, dan tidak baik.