digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengembangan pariwisata di Kawasan Kepulauan Seribu melalui evaluasi proses interaksi pihak pemerintah, pemiiik/pengelola pulau wisata,pendukung (wisatawan) dan masyarakat setempat serta faktor-faktor pengaruh dalam proses interaksi tersebut.Analisis proses interaksi menggunakan Proses Hierarki Analitik [the Analytical Hierarchy Process] dengan fokus pada potensi-potensi pariwisata dan prinsip pemberdayaan masyarakat yang meliputi upaya menciptakan iklim yang kondusif, meningkatkan peluang dan perlindungan serta meningkatkan potensi daya masyarakat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Kepulauan Seribu mempunyai potensi yang cukup besar untuk pengembangan pariwisata namun dilain pihak keterlibatan masyarakat setempat masih kecil. Hasil analisis menyimpulkan bahwa prioritas untuk pengembangan pariwisata adalah pembangunan fisik, sedangkan untuk pemberdayaan masyarakat adalah menciptakan iklim yang kondusif.Untuk pembangunan fisik, upaya prioritas yang perlu dilakukan adalah pengembangan jaringan utilitas, perbaikan prasarana dan saran trans portasi, pengembangan objek dan daya tarik wisata serta pengembangan fasilitas dan akomodasi, sedangkan untuk menciptakan iklim yang kondusif upaya yang perlu dilakukan adalah terciptanya suasana yang aman dan tertib, tersedianya prasarana dan sarana yang memadai, berkembangnya lembaga pedesaan, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan serta pelestarian lingkungan.Dalam rangka menunjang upaya-upaya tersebut,direkomendasikan agar ada koordinasi yang baik antara instansi/pihak terkait, menfasilitasi tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebagai tenaga pendamping serta mendirikan sarana pendidikan tingkat akademi dibidang pariwisata atau kelautan.