Sistem isolasi pada trafo merupakan salah satu bagian yang penting dalam menjaga keandalan kerja trafo. Untuk menentukan tingkat kerja iso condition assessment adalah monitoring diagnosis. Monitoring diagnosis ini didasarkan pada pengukuran parameter-parameter isolasi trafo untuk mengetahui nilai dan kualitasnya. Parameter isolasi tersebut antara lain kandungan air, kadar asam, tegangan antar muka, tegangan tembus, warna minyak, kandungan CO, CO2, dan furan. Kemudian nilai tiap parameter tersebut dikelompokkan berdasarkan nilai batas dan level kondisinya. Hasil dari pengidentifikasian risiko dan monitoring diagnosis ini kemudian dikombinasikan untuk menentukan kondisi isolasi trafo. Metode ini telah diterapkan pada isolasi trafo Kembangan. Hasilnya adalah kondisi isolasi trafo kembangan berada pada kondisi buruk dan beroperasi menuju kegagalan setelah terjadinya gangguan pada bulan september namun setelah reklamasi pada bulan april kondisinya membaik dan layak beroperasi.