Masyarakat Dusun Ciwalengke telah mengalami krisis air bersih selama beberapa
dekade yang ditandai dengan penggunaan sumber air dari Sungai Ciwalengke yang
tercemar oleh limbah domestik dan terindikasi mengandung bakteri Coliform yang
dapat menyebabkan penyakit diare dan penyakit lainnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengukur paparan air dari MCK yang terkontaminasi bakteri Coliform
Sungai Ciwalengke terhadap kesehatan warga sekitar untuk menentukan konsep
pengelolaan lingkungan yang tepat. Analisis risiko dilakukan dengan metode
Quantitative Microbial Risk Assessment (QMRA). Konsentrasi bakteri E. coli
sumber air bersih warga diukur menggunakan metode Membran Filter dengan
Media Coliform Chromocult Agar (CCA). Dibutuhkan juga data volume konsumsi
air tiap individu yang didapatkan dari hasil penyebaran kuesioner. Semua sumber
air bersih warga tidak layak untuk digunakan karena mengandung bakteri E. coli.
Estimasi beban penyakit tahunan dari kontaminasi E. coli dihitung dengan BetaPoisson Model dan analisis Monte-Carlo dimana diperoleh bahwa nilai DB berada
pada rentang 0,00013 ? 0,0013. Nilai ini melewati batas dari WHO yaitu 10-4
sehingga sumber air tidak layak untuk digunakan dalam aktivitas harian. Upaya
penanganan masalah lingkungan di Dusun Ciwalengke dapat dilakukan dengan
intervensi dari banyak pihak dengan membangun tangka septik komunal,
menempatkan tempat sampah, membangun IPAS, membersihkan tempat
penampungan air, dan menerapkan PHBS.