digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rachmad Hidayat
PUBLIC Irwan Sofiyan

Pendekatan Sistem Pesawat Tanpa Awak quadrotor yang inovatif untuk misi pengiriman menghadirkan peluang yang signifikan untuk mengatasi tantangan distribusi logistik (misalnya pengiriman medis) di daerah terpencil dan perkotaan. Efisiensi UAS dari quadrotor, tanpa memerlukan infrastruktur tambahan seperti landasan pacu, membuatnya semakin dapat diterapkan di kedua area tersebut. Namun, potensi implementasi UAS untuk misi pengiriman medis memiliki risiko yang cukup besar, seperti tabrakan dengan pesawat berawak atau kecelakaan UAS yang dapat merusak infrastruktur dan menyebabkan cedera fatal pada nyawa manusia. Oleh karena itu, sebelum operasi UAS dilakukan, metode penilaian risiko operasional diperlukan untuk memastikan keamanan, ketahanan, dan keberhasilan operasi. JARUS menawarkan metodologi penilaian risiko yang disebut SORA untuk operasi UAS. EASA dan Kementerian Perhubungan Indonesia telah mengakui dan menyetujui metodologi ini sebagai metode penilaian risiko untuk kategori UAS tertentu. SORA menyediakan kerangka kerja langkah demi langkah dalam penilaian risiko untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menentukan tindakan mitigasi yang diperlukan untuk mencapai tingkat kepatuhan yang dapat diterima. Selain itu, EASA telah mengumumkan penggunaan versi terbaru, SORA V2.5, yang direncanakan akan diimplementasikan pada kuartal keempat tahun 2023. Di sisi lain, Kementerian Perhubungan Indonesia juga berencana untuk mengadopsi versi terbaru ini untuk operasi UAS. Beberapa pembaruan dan penyederhanaan telah dilakukan pada versi ini. Oleh karena itu, tesis ini menyajikan penerapan penilaian risiko menggunakan SORA V2.5 untuk operasi pengiriman medis di daerah terpencil dan perkotaan dengan menggunakan UAS quadrotor. Analisis dalam tesis ini mencakup setiap langkah SORA V2.5, termasuk identifikasi dan evaluasi risiko, serta implementasi mitigasi dalam misi yang dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa SORA 2.5 dapat diimplementasikan dalam misi ini dengan mengambil tindakan mitigasi yang tepat untuk memastikan keselamatan operasional. Ada juga rekomendasi untuk mengoptimalkan identifikasi risiko, yang dapat melengkapi metodologi SORA V2.5.