2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-COVER.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-BAB 1.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-BAB 2.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-BAB 3.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-BAB 4.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-BAB 5.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-BAB 6.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-BAB 7.pdf
2009 TS PP KRISHNA PERMADI 1-PUSTAKA.pdf
Sudah lebih dari satu dekade pasar telekomunikasi Indonesia diramaikan dengan
hadirnya teknologi telekomunikasi selular. Pertumbuhan penyedia produk layanan
telekomunikasi selular tumbuh pesat, membuat pasar ini menjadi pasar yang
kompetitif. Dalam rangka mempertahankan dan memperbaiki performa pangsa
pasarnya, produsen produk layanan telekomunikasi selular perlu memahami
bagaimana konsumen mengambil keputusannya. Pertanyaan dari penelitian ini
adalah: 1) Bagaimana dinamika pasar mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen, 2) Bagaimana strategi pemasaran dapat mempengaruhi keputusan
konsumen, 3) Strategi pemasaran seperti apa yang dapat memberikan hasil
terbaik. Untuk menjawab pertanyaan digunakan pendekatan pemodelan berbasis
agen (agent-based modeling/ABM) dan faktor analisis Q sebagai alat penelitian.
ABM merupakan sebuah pendekatan bottom-up yang digunakan untuk
menganalisis proses interaksi antar konsumen dan dinamika perubahan strategi
pemasaran produsen, sedangkan faktor analisis Q digunakan untuk mendapatkan
segmentasi agen beserta aturan-aturan yang melingkupinya.
Terdapat empat tipe konsumen hasil dari pengelompokan konsumen dengan
menggunakan faktor analisis Q berdasarkan gaya hidup yang dianutnya, yaitu tipe
agen intelektual, trendi, serius dan konservatif. Tipe agen intelektual dan trendi
merupakan tipe agen yang mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya,
sedangkan tipe serius dan konservatif merupakan tipe agen yang sulit untuk
dipengaruhi. Hasil simulasi ABM menunjukan bahwa atribut harga sangat
berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, dan merek produk yang
2
memiliki stratregi pemasaran yang menekankan kepada strategi peningkatan
kualitas, dan penetapan harga yang kompetitif merupakan merek produk yang
unggul jika dilihat dari pangsa pasar yang dihasilkan.