Pandemi COVID-19 telah membuat berbagai perubahan seluruh aspek kehidupan
manusia di tahun 2020 ini. Pandemi yang dapat menyebar dengan sangat cepat dan
dapat menyebabkan kematian ini telah menimbulkan banyak dampak negatif. Salah
satunya adalah meningkatnya jumlah pasien sehingga fasilitas kesehatan
kekurangan sumber daya kesehatan, baik itu dari segi tenaga medis, ketersediaan
ruang rawat, ketersediaan peralatan medis, dan lain-lain. Berdasarkan masalah
tersebut, maka diperlukan suatu pemodelan yang dapat menyimulasikan kebutuhan
sumber daya kesehatan selama masa krisis COVID-19 ini. Pemodelan merupakan
suatu metode untuk menyederhanakan permasalahan nyata. Salah satu jenis
pemodelan adalah pemodelan geospasial berbasis agen, yakni memodelkan
individu atau entitas yang terlibat dalam suatu masalah sebagai agen yang dapat
berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam suatu ruang spasial.
Pada tugas akhir ini pemodelan dilakukan untuk menyimulasikan angka kasus
COVID-19 berdasarkan tatalaksana COVID-19 yang berlaku di Indonesia.
Berdasarkan hasil pengujian pada variasi variabel-variabel tertentu didapatkan
bahwa jumlah orang terinfeksi mula-mula dan kapasitas rumah sakit memengaruhi
angka kasus dan kebutuhan sumber daya kesehatan, namun nilai suspektibilitas,
efektivitas contact tracing, akurasi tes, dan derajat kepatuhan pada tatalaksana
hanya berpengaruh signifikan pada angka kasus COVID-19. Dengan adanya
pemodelan ini, diharapkan fasilitas kesehatan dapat lebih siap untuk menghadapi
kondisi kritis seperti saat ini di masa depan.