2009 TA PP IDA AYU PURNAMASARI 1-COVER.pdf
2009 TA PP IDA AYU PURNAMASARI 1-BAB 1.pdf
2009 TA PP IDA AYU PURNAMASARI 1-BAB 2.pdf
2009 TA PP IDA AYU PURNAMASARI 1-BAB 3.pdf
2009 TA PP IDA AYU PURNAMASARI 1-BAB 4.pdf
2009 TA PP IDA AYU PURNAMASARI 1-BAB 5.pdf
2009 TA PP IDA AYU PURNAMASARI 1-PUSTAKA.pdf
Karang (coral) merupakan organisme yang utama di terumbu karang, yang menghasilkan kalsium karbonat (CaCO3) dan membentuk struktur dasar terumbu (Nybakken, 1992). Pengolahan data pertumbuhan koral, yang berasal dari Pulau Bidadari, Pulau Air dan Pulau Jukung di Kepulauan Seribu, dilakukan dengan mengukur tingkat luminesensinya dengan menggunakan Software Coral XDS (Helmle, 2002). Berdasarkan data tersebut, akan dapat diidentifikasi tingkat gelap/terang dari perlapisan pertumbuhan linier koral. Tingkat gelap/terang menunjukkan densitas rendah/tinggi. Berdasarkan pasangan gelap/terang tersebut maka dapat dihitung pertumbuhan linier dan dapat dibangun urut-urutan waktu pertumbuhan (kronologi) sehingga dapat diketahui umur koral.
Dari hasil pengolahan data menggunakan Coral XDS diperoleh umur, panjang dan rata-rata pertumbuhan linier tahunan koral di Pulau Bidadari, yaitu 49 tahun dengan panjang 82.47 cm dan rata-rata pertumbuhan linier tahunan sepanjang 1.68 cm/tahun, koral di Pulau Air yaitu 83 tahun dengan panjang 107.52 cm dan rata-rata pertumbuhan linier tahunan 1.29 cm/tahun, dan koral di Pulau Jukung yaitu 123 tahun dengan panjang 174.05 cm dan rata-rata pertumbuhan tahunan linier 1.41 cm/tahun.
Di Pulau Bidadari, pada periode tahun 1957-2005 pengaruh jumlah penduduk Jakarta dan aktivitasnya lebih besar terhadap pertumbuhan linier koral karena lokasinya yang lebih dekat dengan pantai. Namun, pengaruh SPL dan curah hujan cukup kecil untuk ketiga pulau pada periode tersebut. Fenomena El Nino dan La Nina memberi pengaruh berbeda-beda terhadap pertumbuhan linier koral dan SPL di perairan Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB