digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Havid A. Haryosaputro
PUBLIC Open In Flipbook Esha Mustika Dewi

BAB 1 Havid A. Haryosaputro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Havid A. Haryosaputro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Havid A. Haryosaputro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Havid A. Haryosaputro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Havid A. Haryosaputro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Havid A. Haryosaputro
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Biaya pokok produksi energi listrik sangat berperan dalam penentuan tarif listrik yang harus dibayar oleh pelanggan tiap satuan energinya. Perhitungan biaya pokok produksi energi listrik dapat dilakukan dengan metode agregasi sistem. Dengan metode ini dilakukan pemodelan sistem secara sederhana untuk memudahkan perhitungan, kemudian biaya pokok produksi akan dihitung pada tiap bagian dari sistem meliputi pembangkitan, transmisi dan distribusi. Hal ini bertujuan agar diketahui perbedaan biaya produksi pada tiap bagian sistem. Dalam perhitugan biaya pokok produksi dikenal biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh besar energi yang diproduksi atau disalurkan. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya sesuai dengan energi yang diproduksi atau disalurkan. Pengaplikasian biaya tetap dan biaya variabel ini juga terdapat pada sistem pentarifan pelanggan dimana terdapat biaya beban dan biaya energi. Pada biaya pokok produksi energi, sebagian besar dari biaya adalah akibat biaya bahan bakar yang dikonsumsi oleh pembangkitan. Maka untuk mendapatkan biaya produksi seminimal mungkin perlu dilakukan upaya untuk menekan biaya bahan bakar dengan cara economic dispatch.