digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP EKOPUTRA ARIF BUDIMAN 1-COVER.pdf


2009 TA PP EKOPUTRA ARIF BUDIMAN 1-BAB 1.pdf

2009 TA PP EKOPUTRA ARIF BUDIMAN 1-BAB 2.pdf

2009 TA PP EKOPUTRA ARIF BUDIMAN 1-BAB 3.pdf

2009 TA PP EKOPUTRA ARIF BUDIMAN 1-BAB 4.pdf

2009 TA PP EKOPUTRA ARIF BUDIMAN 1-BAB 5.pdf

2009 TA PP EKOPUTRA ARIF BUDIMAN 1-BAB 6.pdf

Penentuan komponen penyusun batubara diharapkan dapat memberikan informasi mengenai lingkungan pengendapan batubara dan juga informasi mengenai kualitas batubara tersebut. Selama ini, metode konvensional dalam melakukan analisis conto memakan waktu yang lama dan bersifat kualitatif. Penggunaan metode tidak langsung dapat menjadi alternatif dalam melakukan analisis karena bersifat kuantitatif sehingga hasil analisis dapat lebih cepat didapatkan. Salah satu metode tidak langsung yang dapat dijadikan alternatif dalam melakukan analisis adalah metode analisis citra CT (Computed Tomography). Metode scanning dengan X-ray CT Scanner adalah metode yang menggunakan beberapa irisan atau potongan 2D dari radiografi X-ray yang dapat direkonstruksi secara 2 dimensi, dilakukan dengan menggunakan piranti lunak ImageJ. Penentuan komponen penyusun batubara menggunakan metode ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai sebaran komponen utama dan mineral pengotor pada conto batubara. Analis citra dilakukan pada citra batubara Seam Q, R, dan T sub-Cekungan Berau di Tambang Lati, Kalimantan Timur. Analisis dilakukan untuk menentukan jenis dan mengkuantifikasi komponen batubara dan mineral pengotor berdasarkan pengelompokan nilai CT dengan pendekatan densitas. Hasil analisis akan dikaitkan dengan sebaran beberapa kualitas batubara hasil interpolasi dari data lubang bor yang dapat digunakan untuk mengestimasi karakteristik batubara berkaitan dengan kualitasnya. Validasi jenis mineral pengotor yang dideteksi dari analisis citra CT dilakukan dengan data hasil analisis XRD (X-Ray Diffraction). Pengolahan data pada penelitian ini memberikan beberapa hasil, diantaranya penggunaan medium air untuk mendapatkan nilai CT yang terkoreksi dapat meminimalkan cupping effect tapi hasil yang didapatkan belum optimal sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Mineral pengotor terdeteksi pada conto Seam T Bottom dan T Middle dan memiliki rentang densitas 1,9-2,0 gr/cm3, dengan validasi XRD dapat diasumsikan bahwa jenis material pengotor tersebut adalah silicon oxide. Klasifikasi komponen penyusun batubara berdasarkan nilai CT dapat dilakukan untuk perhitungan distribusi komponen penyusun batubara dan porositas. Hasil pengolahan memberikan kesimpulan bahwa metode X-ray CT dapat menjadi metode alternatif tak langsung dalam penentuan komponen utama penyusun batubara dan penentuan mineral pengotor.