digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-COVER.pdf


2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-BAB 1.pdf

2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-BAB 2.pdf

2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-BAB 3.pdf

2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-BAB 4.pdf

2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-BAB 5.pdf

2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-BAB 6.pdf

2009 TA PP DANI NURRAMDHANI 1-PUSTAKA.pdf

Pada tanggal 26 Desember 2005, terjadi gempa bumi dengan skala 9.2 Richter disertai dengan tsunami yang melanda daerah Aceh dan sekitarnya. Kemudian diketahui letak pusat gempa terjadi pada 50 km sebelah utara pulau Simeulue dengan kedalaman 30-40 km di sepanjang daerah subduksi dan merupakan gempa pertama dengan magnitude diatas 8 dalam 200 tahun ini (Lay et al., 2005). Untuk mengetahui sumber potensial dari gempa bumi di daerah Simeulue pada masa mendatang, dibutuhkan pengetahuan yang lebih mendalam dari struktur geologi mayor pada daerah tersebut. Untuk mengetahui struktur geologi dengan resolusi yang baik penelitian dilakukan dengan metode seismik. Seismik refleksi digunakan untuk pemodelan daerah yang dangkal dengan resolusi tinggi, sedangkan seismik refraksi dipakai untuk pemodelan struktur mayor dengan kedalaman yang tinggi. Pada penelitian ini akan ditampilkan model subduksi hasil pemodelan seismik refraksi dari daerah Simeulue yang memperlihatkan 4 daerah yang dibagi menurut struktur geologi yang terjadi. Yaitu kondisi ocean crust dimana tidak ditemukannya lapisan diabase dikes, turunnya kecepatan batuan dengan drastis pada oceanic crust yang diduga merupakan aktifitas volkanisme, daerah hancuran dan sudut penunjaman subduksi yang landai sekitar 100 serta perlapisan pada continental crust.