digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Proses tektonik penunjaman yang terjadi di Busur Sunda membuat aktivitas vulkanisme terus berkembang sehingga membuat Busur Sunda memiliki komposisi batuan beku baik vulkanik maupun plutonik. Salah satu perbedaan dari kedua tipe batuan beku tersebut adalah tekstur ukuran kristal yang menunjukkan bahwa beku plutonik memiliki ukuran butir yang relatif lebih besar dibandingkan dengan batuan vulkanik sebagai fungsi dari waktu laju pendinginan. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 12 sampel dari sampel lava dan intrusi yang diambil dari berbagai lokasi di Busur Sunda yang diambil baik secara langsung maupun melalui studi literatur. Adapun sampel yang digunakan yaitu berasal dari Baloy Kalimantan Tengah, Gunung Raung, Gunung Kelud, Gunung Lasem, Lava Bantal Karangsambung, Gunung Ciremai, Gunung Batu Bandung, Gunung Parang Purwakarta, Gunung Bongkok Purwakarta, dan 3 sampel dari kompleks granitoid yang ada di Kotabatu Lampung Tengah. Metode yang digunakan yaitu crystal size distribution (CSD) untuk mengetahui keragaman ukuran dan densitas kristal. Pengambilan data gambar baik petrografi maupun scanning electron microscopy backscattered electron image (SEM-BSE) untuk dilakukan analisa ukuran butir dengan menggunakan perangkat lunak Image-J. Berdasarkan hasil analisa data CSD, secara umum sampel intrusi menunjukkan pola pertumbuhan kristal yang lebih dominan dibandingkan dengan sampel lava yang menunjukkan pola nucleation growth. Selain itu, Waktu simpan magma pada sampel intrusi memiliki waktu relatif lebih cepat dan variasi yang relatif tidak terlalu jauh yaitu 111,62, 138,35, 161,02, 135,4, 82,6, dan 185 tahun, dibandingkan dengan variasi waktu simpan magma pada sampel lava yaitu 312,31, 225,09, 171,43, 204,08, 670,42, dan 136,17 tahun. Secara umum, laju pendinginan intrusi lebih tinggi dibandingkan dengan sampel lava, laju pendinginan tertinggi pada sampel intrusi berada pada sampel komplek granit dengan laju pendinginan 8,47.10-5, 8,16.10-5, dan 8,89.10-5 K/s, sedangkan untuk sampel lava laju pendinginan tertinggi yaitu sampel Gunung Kelud dengan 3,47.10-5 K/s. Berdasarkan data hasil analisa tersebut, dapat ditarik batas nilai pendinginan antara lava dan intrusi yaitu 1,22.10-7, dan batas rata-rata ukuran kristal lava dan intrusi yaitu 0,54 mm.