digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP AYEP DIRMAWAN 1-COVER.pdf


2009 TS PP AYEP DIRMAWAN 1-BAB 1.pdf

2009 TS PP AYEP DIRMAWAN 1-BAB 2.pdf

2009 TS PP AYEP DIRMAWAN 1-BAB 3.pdf

2009 TS PP AYEP DIRMAWAN 1-BAB 4.pdf

2009 TS PP AYEP DIRMAWAN 1-PUSTAKA.pdf

Service Tram adalah peralatan jenis Aerial Tramways yang terdapat di PT. XYZ yang berfungsi sebagai alat transportasi penumpang dan barang. Kereta Service Tram berjalan di atas kabel rel dengan jarak vertikal 750 meter dan jarak vertikal 1500 meter. Faktor keselamatan dan ketersediaan peralatan menjadi hal yang kritikal bagi operasi perusahaan untuk menjaga Service Tram sebagai alat transportasi yang handal. PTFI memiliki Service Tram 1 dan Service Tram 2 yang masing-masing memiliki tingkat ketersediaan rata-rata 90.6% dan 92.3%. Sedangkan target ketersediaan masing-masing adalah 92.5% dan 95%. Biaya barang-barang untuk perawatan mencapai USD 4,2 juta selama hampir dua tahun untuk kedua tram.Proyek Akhir ini bertujuan untuk memperbaiki proses perawatan Service Tram di mana tujuan spesifiknya adalah peningkatan ketersediaan Service Tram dan menurunkan biaya perawatan dari sisi suku cadang. Pendekatan yang digunakan adalah metode Six Sigma DMAICZ (Define-Measure-Analyze-Improve-Control) untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah untuk menemukan akar-akar masalahnya sehingga dapat dibuat langkah-langkah perbaikan. AlaT-alat yang digunakan dalam analisis adalah Fault Tree Analysis (FTA), Fishbone (Ishikawa) Diagram, Process Mapping, SIPOC (Suppliers-Inputs-Process-Outputs-Customers) dan Impact/Effort Matrix.Masalah yang ditemukan dalam kaitannya dengan ketersediaan adalah kejadian-kejadian berulang yang menyebabkan Service Tram tidak beroperasi secara tidak terencana. Kejadian-kejadian tersebut dianalisis satu per satu untuk diperoleh penyebab-penyebabnya. Dalam kaitannya dengan biaya perawatan, ditemukan pembengkakan biaya suku cadang akibat kerusakan yang berulang, rusak di tempat penyimpanan sebelum digunakan, tidak memenuhi spesifikasi pada saat dipakai dan suku cadang yang menumpuk di tempat penyimpanan. Akar masalah yang ditemukan adalah berkaitan dengan metode atau prosedur tentang pelaksanaan perawatan, pengetahuan dan keterampilan, proses perencanaan perawatan dan beberapa hal yang perlu dilakukan rekayasa. Solusi yang diterapkan adalah dengan membuat beberapa prosedur perawatan, pelatihan terhadap karyawan, perbaikan beberapa proses perencanaan dan pelaksanaan perawatan dan rekayasa ulang. Solusi tersebut dituangkan dalam rencana implementasi yang melibatkan orang-orang kunci di dalam organisasi perawatan Service Tram.