Relief pada awalnya adalah sebuah media untuk bercerita atau untuk berkomunikasi namun dalam perkembangannya relief akhirnya sering menjadi sebuah elemen estetis dari suatu bangunan atau mengisi interior dari bangunan tersebut terutama pada bangunan-bangunan bersifat publik. Salah satu Public space yang menggunakan relief sebagai elemen estetis adalah hotel. Ruangan yang dapat digunakan untuk menempatkan relief adalah ruang lobi hotel. Lobi hotel merupakan area yang menampilkan identitas dari sebuah hotel. Lobi hotel juga merupakan tempat yang akan dikunjungi oleh semua tamu yang akan menginap di hotel tersebut.
Hal tersebut mendorong penulis untuk membuat relief yang dapat dijadikan sebagai elemen estetis untuk lobi hotel. Studi dilakukan pada hotel di propinsi Jawa Barat karena Jawa Barat pada saat ini merupakan salah satu kota di Indonesia yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara karena daya tarik alam dan budayanya. Selain juga saat ini Bandung sebagai ibukota Jawa Barat menjadi salah satu kota kreatif dunia dan ditunjang dengan kemudahan akses untuk memasuki kota tersebut dari Jakarta. Wayang golek dijadikan sebagai sumber ide untuk mengangkat identitas lokal Jawa Barat karena wisatawan yang menginap di hotel ingin merasakan hadirnya kebudayaan propinsi Jawa Barat yang mereka tidak dapatkan di tempat lain. Kegiatan penelitian dilakukan di hotel yang ada di Kota Bandung dan pengerjaan karya dilakukan di ruangan studio Kriya Keramik di gedung program studi Kriya dan Tradisi. Karya ilmiah dikerjakan oleh penulis, dengan bantuan dari berbagai pihak dalam segi teknis maupun moral.