Cekungan Jawa Barat Utara merupakan salah satu cekungan penghasil hidrokarbon di
Indonesia dibuktikan dengan banyaknya lapangan penghasil hidrokarbon di cekungan
tersebut. Potensi hidrokarbon di Cekungan Jawa Barat Utara juga dinilai masih cukup
besar sehingga pengeboran sumur-sumur eksplorasi perlu dilakukan secara agresif.
Pengeboran sumur darat di Provinsi Jawa Barat umumnya memiliki kondisi permukaan
berupa pemukiman padat penduduk, persawahan, perkebunan dan area kehutanan
sehingga diperlukan kajian keteknikan yang terperinci dalam melakukan eksekusi
pengeborannya. Permasalahan operasional dalam pengeboran sumur dengan trajektori
vertikal maupun berarah adalah guguran serpih, kondisi lubang bor yang tidak layak
untuk dilakukan perekaman data bawah permukaan, rangkaian pipa terjepit, hilang
lumpur sirkulasi (lost circulation), dan semburan dari bawah permukaan (blowout).
Penelitian ini ditujukan untuk memitigasi risiko-risiko pengeboran yang ada baik di
permukaan maupun dibawah permukaan.
Data log tali kawat dan data hasil pengeboran sumur sekitar sejumlah 4 (empat) sumur
digunakan untuk mengevaluasi potensi risiko bahaya pengeboran, tekanan pori,
elastisitas batuan, kekuatan batuan, serta orientasi dan besaran Insitu Stress yang pada
akhirnya data evaluasi tersebut digunakan untuk menganalisa kestabilan lubang bor
pada sumur yang akan dieksekusi.
Mekanisme pembentukan tekanan pori berupa pembebanan (loading) selanjutnya hasil
evaluasi dan pemodelan 1 (satu) dimensi kestabilan lubang menunjukan nilai tegasan
vertikal (Sv) berada pada rentang 0,965-0,972 psi/ft, nilai tekanan pori (Pp) berada
pada rentang 0,433 0,489 psi/ft, tegasan horizontal minimum (Shmin) berada pada
rentang 0,8 0,83 psi/ft, tegasan horizontal maksimum (Shmaks) berada pada rentang
1,08 1,2 psi/ft, sehingga berdasarkan nilai tegasan vertikal (Sv), nilai horizontal
minimum (Shmin) dan nilai horizontal maksimum (Shmaks) yang dianalisa dalam
penelitian ini, kondisi rezim tegasan pada area penelitian berada pada rezim tegasan
sesar mendatar dengan Shmin < Sv < SHmaks. Analisa nilai berat lumpur di formasi
batuan yang akan ditembus pada penelitian ini didapatkan nilai yang berbeda, untuk
sumur dengan trajektori vertikal direkomendasikan pada rentang 1,2 1,26 gr/cm3 dan
pada sumur dengan trajektori berarah direkomendasikan pada rentang 1,28 1,39
gr/cm3 dengan arah trajektori sejajar dengan arah tegasan horizontal minimum (Shmin)
sekitar N900E N1100E dan inklinasi sebesar 70 450.