digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TS PP AKHMAD ULYA HIDAYAT 1-COVER.pdf


2009 TS PP AKHMAD ULYA HIDAYAT 1-BAB 1.pdf

2009 TS PP AKHMAD ULYA HIDAYAT 1-BAB 2.pdf

2009 TS PP AKHMAD ULYA HIDAYAT 1-BAB 3.pdf

2009 TS PP AKHMAD ULYA HIDAYAT 1-BAB 4.pdf

2009 TS PP AKHMAD ULYA HIDAYAT 1-PUSTAKA.pdf

PT Z melakukan expansi pabrik penghancuran bijih (Crusher plant) senilai 49.7 juta dollar. Expansi ini bertujuan untuk mengantisipasi peningkatan produksi secara bertahap dari tambang terbuka Grasberg tahun 2008, 2013, 2014 dan juga dari tambang bawah tanah yang meningkat menjadi 80 ribu ton perhari serta mengantisipasi kemungkinan penurunan produksi dikarenakan jenis batuan yang semakin keras.Keberhasilan pembangunan proyek ini tidak terlepas dari peran manajemen proyek yang berfungsi mengelola sumber daya yang terbatas secara efektif dan efisien untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. PT. Z yang berdiri sejak 1972, masih menghadapi kendala dalam pengelolaan proyek-proyeknya terutama dalam pengelolaan proyek ini. Akibat langsung yang jelas tampak adalah keterlambatan jadwal pelaksanaan dari sebagian proyek tersebut.Tugas akhir ini fokus pada analisis penyebab keterlambatan penyelesaian proyek beserta usulan sistem dan prosedur penanganannya. Metodologi yang dipakai adalah melalui pendekatan The Five Stage Problem Solving Process (PSP). PSP adalah pendekatan terstruktur yang membahas mulai dari identifikasi awal sampai implementasi pemecahannya. Kajian terhadap permasalahan tersebut meliputi identifikasi, analisis dan pemecahan masalah terhadap aspek system dan prosedur dalam pengelolaan proyek tersebut.Beberapa hal yang menjadi penyebab keterlambatan proyek ini adalah keterbatasan jumlah personil dan kualifikasi personil; penetapan prioritas proyek, organisasi, sistem dan prosedur penanganan proyek belum jelas; keterbatasan ketersediaan peralatan; sering terjadi hilangnya material dan ketidaksesuaian material fabrikasi yang datang dengan sequence konstruksi.Pemecahan yang diusulkan terdiri dari rancangan organisasi proyek, penetapan prioritas (melalui AHP) dan pengisian personil serta sistem dan prosedur perencanaan dan pengendalian proyek. Rancangan program pemecahan masalah yang ditunjang dengan rencana implementasi, pemantauan dan komitmen manajemen diharapkan dapat mengatasi masalah diatas sehingga sasaran proyek dan tujuan perusahaan dapat tercapai.