digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP LYA YUNIASTI & DIAS AUGUST SURYA PUTRA 1-COVER.pdf


2008 TA PP LYA YUNIASTI & DIAS AUGUST SURYA PUTRA 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP LYA YUNIASTI & DIAS AUGUST SURYA PUTRA 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP LYA YUNIASTI & DIAS AUGUST SURYA PUTRA 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP LYA YUNIASTI & DIAS AUGUST SURYA PUTRA 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP LYA YUNIASTI & DIAS AUGUST SURYA PUTRA 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP LYA YUNIASTI & DIAS AUGUST SURYA PUTRA 1-PUSTAKA.pdf

Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup signifikan. Setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Di samping dapat mengakibatkan korban jiwa, biaya-biaya lainnya adalah biaya pengobatan, kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja, premi asuransi, dan perbaikan fasilitas kerja. Biaya-biaya tidak langsung ini sebenarnya jauh lebih besar dari pada biaya langsung. Sehingga untuk menangani permasalahan kecelakaan kerja, para pelaku konstruksi mengalihkan risiko tinggi akibat kecelakaan kerja melalui suatu bentuk asuransi yang dinamakan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).Risiko kecelakaan kerja pada saat proyek sangat banyak macamnya, oleh karena itu selain penerapan manajemen K3 yang baik, harus ada suatu manajemen pengalihan risiko kecelakaan kerja tersebut. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya, Jamsostek harus selalu diterapkan pada masa pelaksanaan proyek. Maka, untuk mengetahui penerapan Jamsostek di lapangan, dilakukan penelitian secara langsung melalui penyebaran kuisioner dan wawancara ke proyek konstruksi dan pihak penyedia asuransi yaitu PT. Jamsostek. Kemudian, hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan kajian pustaka, sehingga dapat diketahui perkembangan serta pentingnya penggunaan asuransi Jamsostek dalam suatu proyek konstruksi.