Perpustakaan Digital ITB

Berdasarkan UU RI Nomor: 34 Tahun 2004 tentang TNI, tercermin pada konsep pembangunan di bidang pertahanan yang bertujuan untuk mewujudkan kekuatan TNI yang profesional, efektif, efisien dan modern.Ditbekangad sebagai badan pelaksana pusat fungsi Pembekalan Angkutan/logistik TNI AD, mulai tahun 2007 (saat usia kapal TNI AD > 25 tahun) kemampuan pengangkutan obyek angkutan dari Pusat ke Kodam mulai menurun, ini disebabkan karena kekurangan ketersediaan kapal TNI AD yang handal baik dari segi kapasitas, jumlah dan kondisi kapal yang ada semakin menurun sebanding dengan meningkatnya usia kapal dan tidak diimbangi dengan pemeliharaan memadai. Karena itu, mengetahui kenapa terjadi ketimpangan, apa alasan dan penjelasanya di balik itu serta bagaimana solusinya menjadi menarik untuk dikaji.Penelitian ini adalah penelitian terapan untuk menganalisa dan mengevaluasi kemampuan kapal TNI AD kemudian memilih beberapa alterternatif penyelesaian masalah dalam proses penentuan kebijakan.Hasil penelitian menunjukan bahwa ketimpangan kapal TNI AD terjadi karena tidak menerapkan secara kosisten aspek teknis dan biaya pemeliharaan kapal sehingga tidak dapat mempertahankan kondisi laik laut serta adanya peningkatan volume angkutan pertahun anggaran tidak sebanding dengan kapasitas dan jumlah kapal TNI AD. Efektivitas dan efisiensi pengangkutan obyek angkutan dari pusat ke Kodam-kodam dengan kapal TNI AD ber DWT > 800 ton adalah yang paling tinggi.Dari kedua alternatif penyelesaian masalah yang direkomendasikan kepada TNI AD, kami merekomendasikan alternatif 2 untuk dipilih dengan pertimbangan bahwa kapasitas angkut, kecepatan dan biaya pengoperasian KM.ADRI XL, XLIV, XLV, XLVI dan XLVII lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan KM.ADRI lainnya maupun kapal pihak Ketiga serta TNI AD dapat meningkatkan peran Satuan Kodam dengan adanya pengalihan tugas KM.ADRI XXXVI, XLI, XLIII ke Kodam-kodam.