2009 TA PP JUNITA MONIKA PASARIBU 1-COVER.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP JUNITA MONIKA PASARIBU 1-BAB 1.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP JUNITA MONIKA PASARIBU 1-BAB 2.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP JUNITA MONIKA PASARIBU 1-BAB 3.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP JUNITA MONIKA PASARIBU 1-BAB 4.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP JUNITA MONIKA PASARIBU 1-BAB 5.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
2009 TA PP JUNITA MONIKA PASARIBU 1-PUSTAKA.pdf
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas Rizki Aprianti
» Gedung UPT Perpustakaan
Air merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan ini, karena air merupakan sumber daya alam yang terbarukan dan memegang peranan penting pada penyediaan pasokan kebutuhan berbagai keperluan. Dalam tugas akhir ini dilakukan penggambaran aliran airtanah dengan menggunakan Software MODFLOW berdasarkan curah hujan dan memperkirakan jumlah maksimum air yang dapat diambil dari lokasi kajian tanpa menyebabkan penurunan muka airtanah.
Analisis yang digunakan untuk mengetahui potensi ketersediaan airtanah adalah metode hidrometeorologi F.J Mock. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, potensi ketersediaan airtanah adalah sebesar 60.069 juta m3/tahun dengan rata-rata potensi ketersediaan airtanah pada bulan-bulan basah adalah sekitar 6.119 juta m3/bulan dan pada bulan-bulan kering adalah sekitar 1.667 juta m3/bulan.
Simulasi aliran airtanah dilakukan dengan menggunakan Software MODFLOW yang didasari oleh Hukum Darcy, dimana dari hasil simulasi diperoleh gambaran arah aliran airtanah yang bergerak kearah Timur dan Barat dari puncak Gunung Kendang mengikuti pola topografi yang cenderung miring ke masing-masing arah tersebut. Diperoleh juga hasil simulasi yang memperlihatkan bahwa dengan dilakukannya pemompaan airtanah dengan menggunakan 3 sampel sumur pompa dengan debit sekitar 18 liter/detik/sumur tidak menyebabkan penurunan muka airtanah. Maka pengambilan maksimum airtanah dilokasi kajian tersebut dapat disesuaikan dengan ketersediaan airtanah baik pada bulan-bulan basah maupun pada bulan-bulan kering.