2007 TA PP JOY HARISVAN TUAH SARAGIH 1-COVER.pdf
2007 TA PP JOY HARISVAN TUAH SARAGIH 1-BAB 1.pdf
2007 TA PP JOY HARISVAN TUAH SARAGIH 1-BAB 2.pdf
2007 TA PP JOY HARISVAN TUAH SARAGIH 1-BAB 3.pdf
2007 TA PP JOY HARISVAN TUAH SARAGIH 1-BAB 4.pdf
2007 TA PP JOY HARISVAN TUAH SARAGIH 1-BAB 5.pdf
2007 TA PP JOY HARISVAN TUAH SARAGIH 1-PUSTAKA.pdf
Ortoghonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) bekerja dengan membagi data serial menjadi aliran data paralel dengan kecepatan yang lebih rendah untuk dimodulasikan secara terpisah. Kelebihannya antara lain yaitu menyediakan kecepatan data yang tinggi dengan efisiensi bandwidth yang tinggi serta kekuatannya dalam mengatasi kanal multipath dan delay. Hal ini membuat OFDM menjadi pilihan yang populer untuk transmisi data sistem broadband. Sedangkan OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple Access) adalah sistem komunikasi wireless menggabungkan teknik OFDM dan teknik multiakses untuk menyedikan layanan banyak pengguna.OFDMA adalah kombinasi antara OFDM dan FDMA (Frequency Divison Multiple Access) yang melayani beberapa user dengan mengalokasikannya pada sub-carrier. Terdapat beberapa variasi OFDMA berdasarkan alokasi sub-carrier ke user, yaitu blok FDMA dan interleaved FDMA Blok FDMA mengalokasikan setiap user ke sebuah grup sub-carrier yang berurutan, sedangkan interleaved FDMA mengalokasikan setiap user secara bergantian/selang-seling (interlaced) pada sub-carrier. Bit error rate (BER) yang bangkitkan oleh kedua metode akan dianalisis untuk membandingkan kinerja keduanya dalam komunikasi wireless.Dari hasil simulasi yang dilakukan, didapat bahwa interleaved FDMA memiliki kinerja yang lebih baik dari blok FDMA khususnya pada saat menggunakan kanal Rayleigh fading dengan perbedaan sebesar 2.5 dB (2 user), 4 dB (4 user) pada BER = 2 10-4. Selain itu, penambahan jumlah user pada masing-masing metode meningkatkan BER yang dihasilkan dan akhirnya berdampak pada penurunan kinerja sistem tersebut.