digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-BAB 6.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-BAB 7.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP IMLATI HELMI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Air bersih dan sanitasi yang layak merupakan dua kebutuhan hidup dasar manusia. Kondisi penyediaan air bersih dan sanitasi yang berkaitan dengan pembuangan limbah domestik memiliki hubungan dengan timbulnya kejadian penyakit bawaan air, contohnya muntaber dan diare. Kecamatan Cileunyi sebagai wilayah dekonsentrasi planologis Kotamadya Bandung yang berlokasi di Kabupaten Bandung memiliki kejadian penyakit diare/muntaber yang hamper setiap tahun menempati peringkat dalam 10 penyakit utama yang diderita warga setempat. Evaluasi dilakukan terhadap kondisi penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang diduga berkaitan dengan angka kejadian penyakit bawaan air. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menganalisis kondisi penyediaan air bersih, tingkat akses warga terhadap sumber air, kondisi fasilitas sanitasi, serta kebiasaan warga yang terkait dengan sanitasi warga dari enam desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cileunyi. Dari hasil analisa didapatkan bahwa Desa Cileunyi Kulon dan Cileunyi Wetan memiliki insidensi diare tertinggi (20 dan 14 kasus/1000 orang/ tahun pada tahun 2006), akses terhadap air bersih yang rendah (dibawah 70%), serta warga yang memiliki kebiasaan buang air besar di sungai/parit/kebun lebih dari 25%. Perencanaan fasilitas sanitasi dilakukan di RW 01 Desa Cileunyi Wetan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan fasilitas sanitasi yang berkelanjutan. Perencanaan perbaikan infrastruktur sarana air buangan dilakukan dengan pembangunan MCK, tangki septik dua ruangan, serta lahan basah buatan (constructed wetland) dengan sistem subsurface flow. Media filter yang digunakan adalah tanah dan tanaman yang digunakan adalah Typha angustifolia. Efluen dari pengolahan direncanakan dapat digunakan untuk kepentingan pengairan sawah di lokasi yang bersangkutan.