digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP ASHILA RIESKA MUNAZAH 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP ASHILA RIESKA MUNAZAH 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP ASHILA RIESKA MUNAZAH 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP ASHILA RIESKA MUNAZAH 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP ASHILA RIESKA MUNAZAH 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP ASHILA RIESKA MUNAZAH 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP ASHILA RIESKA MUNAZAH 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Industri rumah pemotongan hewan (RPH) ayam dan industri tahu saat ini merupakan salah satu jenis industri rumah tangga yang memiliki limbah cair dengan kandungan organik tinggi. Oleh karena itu dikembangkan suatu alternatif pengolahan biologi dengan menggunakan dua tangki pengolahan yaitu modifikasi anaerobic baffle reactor (ABR) dan constructed wetland yang murah, tepat guna, dan mudah dioperasikan. Beban pengolahan wetland bergantung pada hasil effluen ABR sebagai pengolahan pendahuluan. ABR ini merupakan modifikasi dari tangki septik konvensional, dengan adanya penambahan 3 sekat dan media filter tempurung kelapa. ABR dioperasikan dengan variasi waktu detensi hidrolik 3 dan 5 hari serta variasi konsentrasi COD influen sebesar 4000, 5000 dan 6000 mg/L. Efisiensi penyisihan COD optimum 86,52% terdapat pada ABR 2 dengan waktu tinggal 5 hari. Wetland merupakan sistem pengolahan terencana atau terkontrol dengan menggunakan proses alami yang melibatkan tanaman wetland, tanah dan mikroorganisme untuk mengolah air limbah. Wetland dengan aliran horizontal subsurface flow ini telah mengalami modifikasi dengan penggunaan sekat vertikal pada reaktor. Wetland dioperasikan dengan variasi waktu detensi 5 dan 7 hari, tanaman yang digunakan Scirpuss grossus dan Sagittaria lancifolia. Efisiensi penyisihan COD optimum 96,33% terdapat pada Sagittaria lancifolia dengan waktu tinggal 7 hari.