digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ubi jalar merupakan tumbuhan yang memiliki potensi antioksidan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa umbi ubi jalar varietas ungu-oranye memberikan aktivitas antioksidan sangat kuat. Beberapa senyawa antioksidan pada tumbuhan ubi jalar ini berasal dari golongan flavonoid, antosianin, polifenol, saponin, alkaloid, dan tanin. Penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap tumbuhan ubi jalar masih terbatas pada ekstrak dan fraksi bagian umbi dan daun serta belum berdasarkan monitoring aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin oksidase. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin oksidase tiga bagian tumbuhan ubi jalar ungu-oranye, mengkaji aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin oksidase ekstrak bagian terpilih ubi jalar unguoranye, mengkaji aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin oksidase fraksi dan subfraksi ubi jalar ungu-oranye, mengidentifikasi dan menguji secara in silico senyawa-senyawa aktif dalam subfraksi dan menetapkan kadar senyawa aktif di dalam ekstrak, fraksi dan subfraksi terpilih. Penelitian dilakukan terhadap tiga bagian tumbuhan ubi jalar ungu-oranye yaitu umbi, batang dan daun kemudian masing-masing diekstraksi degan metode refluks menggunakan pelarut etanol. Uji aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin oksidase dilakukan terhadap ekstrak tiga bagian tumbuhan tersebut. Ekstraksi bertingkat dengan metode refluks menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol dilakukan terhadap bagian tumbuhan terpilih berdasarkan aktivitas antioksidan dan penghambatan enzim xantin oksidase sebelumnya. Ekstrak terpilih dilanjutkan ke tahap fraksinasi dengan metode kromatografi cair vakum (KCV), fraksi terpilih dilanjutkan ketahap subfraksinasi dengan metode kromatografi kolom klasik (KKK), monitoring aktivitas antioksidan fraksi dan subfraksi dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Subfraksi terpilih dilanjutkan ke tahap identifikasi senyawa tentatif menggunakan UPLC-MS/MS kemudian di uji in silico menggunakan molecular docking. Bagian daun menunjukkan nilai yang paling tinggi untuk kandungan total phenol, total flavonoid, aktivitas antioksidan [2,2-difenil -1-pikrilhidrazil (DPPH), ferric reducing antioxidant power (FRAP) dan cupric ion reducing antioxidant capacity (CUPRAC)] dan aktivitas inhibisi xantin oksidase (XOI) berdasarkan hasil analisis ii spektrofotometri UV–Vis. Ekstraksi bertingkat bagian daun menghasilkan ekstrak etil asetat sebagai ekstrak paling potensial dengan nilai rendemen sebesar 10,4%, uji DPPH sebesar 511,212±0,416 mg AEAC/g, dan aktivitas XOI sebesar 45,192±4,981 mg AEXIC/g. Fraksi gabungan 5 (FG5) menunjukkan nilai tertinggi dalam uji DPPH (158,475±0,170 mg AEAC/g), uji FRAP (86,849±0,048 mg AEAC/g), uji CUPRAC (1008,892±1,620 mg AEAC/g), serta aktivitas XOI (6,062±1,730 mg AEXIC/g). Subfraksi gabungan 3 (SFG3) menunjukkan potensi paling baik dibandingkan subfraksi gabungan lainnya. Hasil analisis SFG3 menggunakan UPLC-MS/MS menunjukkan adanya senyawa tentatif seperti cholest-4-en-3-one, 4-hydroxy-6-[2-(2-methyl-1,2,4a,5,6,7,8,8aoctahydronaphthalen-1-yl)ethyl]oxan-2-one, tangeritin, 4-metil benzofenon, benzofenon, (+)-ar-turmeron, asam 4-metoksi sinamat, dan risinin. Secara in silico cholest-4-en-3-one diprediksi mempunyai aktivitas paling baik sebagai antioksidan dan inhibitor xantin oksidase dibandingkan dengan senyawa lainnya. Daun ubi jalar varietas ungu-oranye menunjukkan potensi aktivitas antioksidan dan XOI yang menjanjikan terutama dalam bentuk esktraknya.