RAFA’NA RAHMAN DAFTAR PUSTAKA
EMBARGO  2028-12-17 
EMBARGO  2028-12-17 
Jakarta menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah, dengan timbulan harian melebihi 7.000 ton dan ketergantungan penuh pada TPST Bantargebang yang hampir mencapai kapasitas maksimum. Salah satu strategi alternatif yang diusung adalah penerapan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) sebagai bagian dari agenda waste-to-energy dalam kerangka ekonomi sirkular. Namun, implementasi RDF tidak hanya mengandung aspek teknis, tetapi juga politik, sosial, dan kelembagaan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan mengkaji posisi dan dinamika RDF dalam sistem pengelolaan sampah Jakarta dengan mempertanyakan apakah inovasi ini benar-benar mendorong transisi rezim menuju sistem berkelanjutan atau justru memperkuat pola kumpul-angkut-buang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus RDF Plant Rorotan, serta memadukan kerangka Multi-Level Perspective (MLP) dan Critical Discourse Analysis (CDA) untuk menganalisis relasi antara inovasi, rezim eksisting, dan lanskap struktural. Data diperoleh melalui wawancara, dan kajian dokumen kebijakan serta media.
Hasil analisis menunjukkan bahwa RDF di Jakarta mengalami pola forced fit, yaitu pemaksaan inovasi teknologi dalam sistem lama tanpa pembaruan kelembagaan dan infrastruktur yang memadai, serta symbolic stretch di mana narasi resmi memosisikan RDF sebagai simbol kemajuan tanpa didukung pencapaian riil. Narasi dominan yang dibangun oleh aktor pemerintah dan media menciptakan discursive fit yang menormalkan persoalan teknis dan sosial, sekaligus menutupi resistensi warga dan komunitas terdampak. Integrasi kerangka MLP dan CDA dalam studi ini menghasilkan pemahaman yang lebih kritis terhadap dinamika kekuasaan dan pembentukan wacana dalam transisi inovasi pengelolaan sampah. Pendekatan ini memberikan kontribusi teoretis dalam memperluas penerapan MLP dan menawarkan kerangka evaluasi transisi yang lebih reflektif dan politis. Secara praktis, temuan ini menekankan bahwa keberhasilan RDF tidak dapat dilepaskan dari reformasi kelembagaan, pemilahan sampah di sumber, dan keterlibatan sosial yang inklusif, agar inovasi teknologi benar-benar menjadi katalis perubahan sistemik, bukan sekadar simbol modernisasi semu.
Perpustakaan Digital ITB