Perkembangan teknologi di bidang kesehatan mendorong kebutuhan akan
perangkat diagnostik yang aman, efektif, dan berkelanjutan. Biosensor elektrokimia
non-invasif menjadi solusi menjanjikan untuk pemantauan kondisi kesehatan
karena kemudahan penggunaan, sensitivitas tinggi, dan biaya yang relatif rendah.
Namun, sebagian besar elektroda yang digunakan masih mengandung bahan toksik,
sehingga kurang ideal untuk aplikasi medis. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan pasta karbon berbasis bahan alami dan berkelanjutan sebagai
elektroda kerja pada elektroda karbon cetak-layar berbasis kain, yang difabrikasi
menggunakan metode stensil. Pasta karbon diformulasikan dari karbon aktif (AC),
virgin coconut oil (VCO), dan lilin lebah (beeswax/BW), dengan komposisi optimal
pada 40–60 wt% AC dan rasio VCO:BW sebesar 1:1. Hasil karakterisasi
menunjukkan bahwa penambahan BW meningkatkan konduktivitas dan adhesi
pasta terhadap substrat kain.
Eletroda yang dihasilkan (CP/Fabric) menunjukkan morfologi permukaan yang
mendukung konduktivitas serta ketahanan kimia yang baik dalam berbagai pelarut,
termasuk larutan KCl, buffer fosfat, dan air suling. Performa elektrokimia
CP/Fabric dioptimalkan melalui penerapan penghalang hidrofobik dan penggunaan
konektor berbahan pasta perak. Pengujian untuk deteksi asam urat (UA)
menggunakan voltammetri pulsa diferensial (DPV) menunjukkan sensitivitas
sebesar 18,977 ?A/mM, rentang linier 10–1000 ?M (R2 = 0,997), batas deteksi
(LOD) sebesar 4,38 ?M, serta reproduksibilitas dan repeatabilitas yang baik setelah
30 kali pengukuran tanpa perubahan signifikan.
Untuk meningkatkan performa sensor, permukaan elektroda CP/Fabric
dimodifikasi dengan nanopartikel perak (AgNPs) yang disintesis melalui metode
sintesis hijau menggunakan madu sebagai agen pereduksi dan penstabil.
Karakterisasi menggunakan TEM, XRD, UV-Vis, dan DLS mengonfirmasi
pembentukan AgNPs dengan ukuran partikel yang menurun seiring meningkatnya
konsentrasi madu. Modifikasi AgNPs pada CP/Fabric menyebabkan peningkatan
rasio ID/IG pada spektroskopi Raman, serta mengonfirmasi keberadaan Ag melalui
analisis SEM-EDX. Elektroda hasil modifikasi (AgNPs/CP/Fabric) menunjukkan
sensitivitas yang lebih tinggi dalam deteksi UA, dengan dua rentang linearitas: 33,329 ?A/mM (0,010–1,00 mM) dan 5,021 ?A/mM (1,00–5,00 mM), serta LOD
masing-masing sebesar 1,13 ?M dan 7,47 ?M. Elektroda ini juga menunjukkan
reproduksibilitas yang baik dengan nilai deviasi standar relatif (RSD) sebesar
4,04%, dan uji Tukey menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar elektroda.
Uji repeatabilitas selama 30 kali pengukuran juga menunjukkan stabilitas memadai
yang berada pada kisaran 92% hingga 105%. Selain itu, respon arus terhadap
keberadaan analit pengganggu (glukosa, urea, asam askorbat, asam laktat, dan
etanol) menunjukkan perubahan di kisaran 10%, yang masih berada dalam batas
toleransi dan tidak menunjukkan perbedaan signifikan menurut uji Tukey.
Uji biokompatibilitas menunjukkan bahwa seluruh formulasi pasta karbon,
termasuk yang dimodifikasi dengan AgNPs, tidak bersifat toksik terhadap sel
normal, dengan tingkat viabilitas >70%. Secara keseluruhan, elektroda CP/Fabric
dan AgNPs/CP/Fabric memiliki potensi besar sebagai platform biosensor ramah
lingkungan yang sensitif, stabil, dan aman untuk aplikasi deteksi biomolekul seperti
asam urat.
Perpustakaan Digital ITB