Perpustakaan Digital ITB

Penggunaan superkapasitor dapat menjadi alternatif untuk mengatasi kekurangan baterai lithium-ion sebagai penyimpanan energi. Salah satu bagian paling penting dalam mekanisme penyimpanan energi pada superkapasitor adalah elektroda. Pemilihan material karbon berpori cukup menjadi pilihan yang tepat. Material karbon berpori ini dikenal sebagai Activated Carbon. Dari beberapa bentuk, Activated Carbon Fiber (ACF) memiliki keunggulan dibandingkan bentuk lainnya. Namun, ACF terbuat dari pitch yang berasal dari minyak bumi dan tar. Kehadiran serat selulosa bambu sebagai alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengatasi pitch yang tidak ramah lingkungan. Untuk mencapai sifat ACF yang berpori seragam, konsentrasi karbon tinggi, dan carbon yield yang optimal, serat selulosa bambu diimpregnasi dengan asam fosfat. Selulosa bambu diekstrak dengan cara alkalisasi dan bleaching, dilanjut dengan pembuatan serat dengan metode wet spinning, selanjutnya diimpregnasi dengan variasi asam fosfat, dan yang terakhir serat distabilisasi dan dikarbonisasi. Konsentrasi asam fosfat 5 – 7,5% menunjukkan peningkatan nilai carbon yield hingga 42,22%. Peningkatan konsentrasi asam fosfat mampu menurunkan diameter rerata pori pada ACF hingga 4,68 ± 1,2 ?m. Penambahan asam fosfat menurunkan nilai kapasitansi spesifik pada ACF, namun variasi konsentrasi 12,5% memiliki nilai kapasitansi spesifik paling tinggi yaitu 4,98 ± 0,58 F/g.