BAB 1 Surya Perdana Silalahi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Surya Perdana Silalahi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Surya Perdana Silalahi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Surya Perdana Silalahi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Surya Perdana Silalahi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Surya Perdana Silalahi
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Permintaan masyarakat Indonesia terhadap energi listrik yang ramah lingkungan
semakin meningkat tahun ke tahun. Namun dalam menyediakan energi listrik
masyarakat, ketergantungan akan energi fosil dalam produksi listrik dalam negeri
masing tinggi dengan pencemaran lingkungan yang masih buruk. Pembangkit
listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) dengan sistem combined cycle gas turbine
(CCGT) memberikan efisiensi produksi listrik berbahan bakan fosil yang tinggi
namun lebih ramah lingkungan. Turbin Gas yang digunakan pada pembangkit
listrik memiliki temperatur kerja yang relatif tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan
material yang memberikan sifat mekanis unggul terutama dalam temperatur tinggi
untuk menghindari kegagalan yang terjadi selama masa produksi. Pada saat yang
sama, paduan entropi tinggi seperti Al0,75CoCrCuFeNiMo0,4V0,4Ti0,4 menjadi
banyak subjek penelitian dikarenakan menawarkan sifat mekanis yang lebih unggul
daripada superalloy konvensional. Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari
potensi paduan Al0,75CoCrCuFeNiMo0,4V0,4Ti0,4 sebagai bahan baku material
temperatur tinggi.
Penelitian dilakukan dengan melebur paduan Al0,75CoCrCuFeNiMo0,4V0,4Ti0,4 dan
kemudian diuji oksidasi menggunakan tanur tabung horizontal dengan temperatur
700, 800 dan 900°C secara isotermal dalam waktu pengujian 1, 9, 25, 49 jam untuk
mensimulasikan pemakaian paduan sebagai bahan baku material temperatur tinggi.
Sampel hasil oksidasi akan di karakterisasi menggunakan X-ray diffraction (XRD),
scanning electron microscope-energy dispersive X-ray spectroscopy (SEM-EDS)
pada permukaan dan cross section serta pengujian vickers hardness test.
Hasil karakterisasi menunjukkan paduan terdiri fasa yang heterogen. Selain itu,
paduan mengalami oksidasi yang masif dalam waktu yang relatif singkat pada
temperatur 800°C dan 900°C. Akan tetapi pada temperatur 700°C, sampel terbukti
masih optimal dengan oksida yang terbentuk pada bagian permukaan. Pada
permukaan sampel, terjadi pembentukan oksida tembaga-molibdenum pada paduan
yang pada suatu waktu akan terlepas dan akan dibentuk lagi oleh sampel. Unsur
molibdenum pada sampel memiliki kelarutan yang berbeda dengan unsur lain, hal
ini dibuktikan dengan adanya daerah yang didominasi oleh molibdenum dan
pembentukan oksida molibdenum yang cenderung lebih lama daripada oksida unsur
lain. Berdasarkan pengujian kekerasan yang dilakukan pada sampel hasil oksidasi,
didapati kenaikan kekerasan sampel pad
Perpustakaan Digital ITB