BAB 1 Dimas Argya Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Dimas Argya Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Dimas Argya Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Dimas Argya Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Dimas Argya Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Dimas Argya Pamungkas
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Bijih nikel laterit mengandung krom yang dapat terlepas ke lingkungan melalui
proses ekstraksi bijih tanah laterit dalam bentuk Cr(VI) yang berbahaya bagi
lingkungan. Salah satu metode skala industri yang umum digunakan untuk
mengurangi kadar Cr(VI) pada air adalah reduksi kimia menggunakan reduktor
FeSO4. Pabrik HPAL nikel limonit menghasilkan residu proses kaya Fe yang
terdiri atas hematit dan ilmenit. Residu tersebut selama ini hanya ditimbun pada
dry stacking tailing facilities (DSTF) walaupun berpotensi untuk diolah menjadi
FeSO4. Penelitian ini terdiri atas dua tahapan, yaitu produksi Fe dari residu
melalui pelindian H2SO4 serta uji reduksi Cr(VI) pada sampel kalium dikromat
dan air limbah secara langsung. Efektivitas reduksi ditentukan dengan
membandingkan kadar Cr(VI) sebelum dan sesudah perlakuan.
Percobaan pelindian dan reduksi krom heksavalen dirancang menggunakan
Design of Experiment (DoE) Taguchi untuk optimasi proses secara efisien.
Pelindian dilakukan menggunakan larutan H2SO4 dengan rancangan Taguchi L9
(34) secara duplo dengan variabel bebas konsentrasi H2SO4, waktu pelindian, rasio
solid/likuid, dan temperatur. Kadar logam pada filtrat dianalisis menggunakan
AAS Thermoscientific iCE 3000 series setelah pelarutan dengan HNO3 0,05 M.
Lalu digunakan pada percobaan reduksi dengan desain Taguchi L16 (34) dengan
faktor pH, waktu kontak, dan rasio massa Fe:Cr. Konsentrasi Fe total dianalisis
dengan AAS sedangkan Cr(VI) dengan spektrofotometer UV-Vis Hach DR3900.
Hasil percobaan dianalisis untuk menentukan parameter operasi optimum yang
selanjutnya diujikan pada sampel air limbah yang diperoleh dari dua kolam
pencampuran di area operasi pertambangan dan pengolahan nikel laterit.
Hasil analisis Taguchi menunjukkan Fe merupakan unsur yang paling mudah
diekstrak diikuti oleh Al dan Cr sedangkan Ca sangat sedikit terekstrak yang
diduga karena membentuk CaSO4 dengan kelarutan yang rendah. Optimasi
parameter operasi difokuskan pada Fe karena unsur ini berperan langsung sebagai
reduktor dalam proses reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III). Percobaan reduksi Cr(VI)
memberikan data berupa konsentrasi awal dan akhir Cr(VI). Kondisi optimum
diperoleh pada pH 6, waktu 75 menit, dengan rasio massa Fe:Cr 100:1.
Kombinasi ini diujikan pada berbagai jenis sampel air limbah. Namun, hasil
percobaan belum mencapai target konsentrasi akhir Cr(VI) yang mengacu pada
Permen LH 09 Tahun 2006. Hasil uji lanjutan, diperlukan rasio massa Fe:Cr
3.300/1 – 5.000/1 agar konsentrasi akhir Cr(VI) pada keempat sampel air limbah
mencapai target di bawah 0,05 mg/L. Temuan ini memberikan dasar diskusi
terkait penyebab menurunnya efisiensi reduktor Fe pada sistem riil.
Perpustakaan Digital ITB