Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membandingkan performa Electric Double Layer
Capacitor (EDLC) menggunakan elektroda berbasis karbon dari kapas yang dikombinasikan
dengan dua jenis elektrolit: Ionic Liquid (IL) Emim HSO4 dan pelarut organik konvensional
Gamma-Valerolactone (GVL). Analisis dilakukan dengan metode Cyclic Voltammetry (CV)
dan Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) untuk mengevaluasi kapasitansi,
resistansi internal, dan perilaku elektrokimia. Hasil menunjukkan bahwa elektroda karbon yang
diproses dengan urea 10% dan elektrolit Emim HSO4 menghasilkan kapasitansi spesifik 1,34
mF/g dengan resistansi internal (ESR) yang sangat rendah (0.1523 ?), menandakan
konduktivitas yang baik. Sebaliknya, penggunaan GVL sebagai elektrolit hanya menghasilkan
kapasitansi yang sangat rendah (0,04 mF/g) dan resistansi internal yang sangat tinggi (2052.4
?), menunjukkan bahwa sistem ini lebih berfungsi sebagai resistor. Analisis pori menggunakan
N2 physisorption juga mengungkapkan bahwa penambahan urea dengan konsentrasi tinggi
(10%) merusak struktur pori, menurunkan luas permukaan secara drastis dari 450 m²/g menjadi
hanya 5 m²/g, meskipun dapat meningkatkan Nitrogen Doping .Kesimpulan dari penelitian ini
adalah pemilihan elektrolit sangat krusial, dimana EmimHSO4 menunjukkan kinerja yang jauh
lebih baik sebagai elektrolit EDLC dibandingkan GVL. Optimalisasi proses karbonisasi dan
konsentrasi urea diperlukan untuk meningkatkan performa EDLC berbasis biomassa ini.
Perpustakaan Digital ITB