digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Korosi merupakan salah satu tantangan utama pada pipa transmisi minyak dan gas, khususnya pada sambungan las di mana heterogenitas mikrostruktur mempercepat degradasi. Inhibitor konvensional seperti kromat dan fosfat banyak digunakan, namun memiliki keterbatasan serius karena sifat toksiknya serta performa adsorpsi yang kurang baik pada baja hasil pengelasan. Oleh karena itu, inhibitor ramah lingkungan berbasis tanaman semakin banyak diteliti sebagai alternatif berkelanjutan. Daun Mitragyna speciosa (kratom), yang kaya akan alkaloid dan flavonoid, menawarkan potensi tinggi sebagai sumber inhibitor korosi dengan stabilitas termal yang baik serta kemampuan donor elektron yang kuat. Pada penelitian ini, spesimen baja las API 5L Grade X52M diuji dalam larutan HCl 1 M dengan variasi konsentrasi ekstrak daun kratom (0–9 g/L). Zona las base metal (BM), weld metal (WM), dan heat-affected zone (HAZ) disiapkan melalui proses SMAW dan diuji menggunakan metode electrochemical impedance spectroscopy (EIS), potentiodynamic polarization (PDP), uji perendaman kehilangan berat, serta karakterisasi permukaan (SEM, FTIR, UV-Vis). Metode ini digunakan untuk mengevaluasi efisiensi inhibisi serta mekanisme adsorpsi ekstrak pada lingkungan asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kratom secara signifikan meningkatkan ketahanan korosi pada semua zona las. Zona BM menunjukkan efisiensi inhibisi tertinggi sebesar 87,20% pada konsentrasi 7 g/L, sementara WM dan HAZ masing-masing mencapai 85,33% dan 79,77% pada 5 g/L. Kinerja unggul pada BM dikaitkan dengan struktur butir yang halus dan homogen sehingga mendukung pembentukan film protektif yang lebih kompak, sedangkan struktur WM dan HAZ yang lebih kasar dan heterogen membatasi stabilitas lapisan pelindung. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan potensi ekstrak daun M. speciosa sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan yang efektif untuk pipa hasil pengelasan di lingkungan asam.