digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Derrel Ichsanuddin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Komposit serat gelas adalah salah satu material yang memiliki keunggulan meliputi bobot yang ringan, kekuatan spesifik yang tinggi, dan ketahanan terhadap korosi, menjadikannya cocok untuk aplikasi dalam sistem perlindungan produksi minyak dan gas bawah laut. Namun, tantangan yang perlu diatasi pada material komposit serat gelas yaitu dalam sifat tribologi, khususnya keausan erosi. Studi ini bertujuan untuk dapat mengetahui sifat keausan erosif dari komposit serat gelas-epoksi dengan berbagai parameter pengujian yaitu, tekanan, discharge rate, waktu pengujian, dan sudut serang. Pengujian keausan erosi dengan alat air jet erosion dilakukan dengan menggunakan metode Factorial Design at Two Level dan dilanjutkan dengan studi pengaruh sudut serang. Karakterisasi material untuk mengkonfirmasi matriks epoksi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), dan pengamatan visual morfologi menggunakan mikroskop stereo dan scanning electron microscopy (SEM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa tekanan (1 dan 0,5 kg/cm2) discharge rate (2,7 dan 1,6 g/min), waktu (3 dan 2 menit), dan kombinasi tekanan dengan waktu pada level yang dipilih terbukti berpengaruh terhadap keausan, sedangkan variasi sudut serang pada 300 dan 450 tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap laju keausan. Pada sudut serang 150, didapatkan wear loss yang jumlahnya kecil dan statistically significant dibandingkan dengan sudut serang 300 sampai 900. Hasil pengamatan SEM menunjukkan kerusakan yang didominasi oleh micro-cutting dan micro-ploughing pada sudut 30° dan 60°, sedangkan sudut 90° menunjukkan kerusakan impact cratering tanpa ada kontribusi kerusakan cutting atau ploughing.