ABSTRAK
ANALISIS KEBERLANJUTAN SISTEM PENGELOLAAN
SAMPAH BERBASIS 3R DENGAN METODE
MULTIDIMENSIONAL SCALING (MDS)–RAPFISH
(STUDI KASUS: MRF, TPST KOTA HIJAU, DAN BANK
SAMPAH KOTA HIJAU BALIKPAPAN)
Oleh
Khairunisa
NIM: 25723007
(Program Studi Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih
dan Sanitasi)
Sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kota Balikpapan menghadapi pertumbuhan
jumlah penduduk yang berbanding lurus dengan pertumbuhan produksi sampah. Pada
tahun 2023, timbulan sampah tercatat sebesar 528,87 ton/hari, yang mana naik sebesar
2,74% dari tahun sebelumnya. Prediksi menunjukkan bahwa TPA Manggar akan mencapai
kapasitas penuh pada tahun 2026, sehingga tidak mampu lagi menampung sampah dari
Kota Balikpapan. Pada Tahun 2017, Pemerintah Kota Balikpapan bersama KLHK dan
JICA bekerjasama dalam pengelolaan sampah berbasis 3R, yaitu dengan integrasi Material
Recovery Facility (MRF), Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), dan Program
Bank Sampah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi
keberlanjutan sistem pengelolaan sampah di MRF, TPST Kota Hijau, dan Bank Sampah
Kota Hijau serta merumuskan strategi pengembangannya. Metode yang digunakan
meliputi Multidimensional Scaling (MDS) dengan pendekatan RAPFISH dan analisis
SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sampah di Bank Sampah
Kota Hijau memiliki status keberlanjutan tertinggi karena didukung oleh kemandirian
finansial dan partisipasi masyarakat dan masuk dalam kategori cukup berkelanjutan. Untuk
pengelolaan sampah di MRF juga tergolong cukup berkelanjutan, namun masih bergantung
pada anggaran Pemerintah Kota. Begitu juga untuk pengelolaan sampah di TPST Kota
Hijau yang masuk dalam kategori cukup berkelanjutan, namun memiliki tingkat
keberlanjutan paling rendah akibat beberapa kendala teknis operasional dan minimnya
partisipasi masyarakat. Saat ini pengelolaan sampah di ketiga infrastruktur masuk kedalam
kategori cukup berkelanjutan, yang mana untuk ditingkatkan statusnya menjadi
berkelanjutan atau sangat berkelanjutan dapat dilakukan upaya strategis dengan
optimalisasi kebijakan atau peraturan di lingkungan Pemerintah Kota dan sinkronisasi
program antar pemangku kepentingan, penguatan kapasitas kelembagaan dan SDM,
diversifikasi sumber pendanaan, melakukan upaya peningkatan partisipasi masyarakat, dan
melakukan peningkatan dalam aspek teknis operasional.
Perpustakaan Digital ITB