ABSTRAK Nashita Saaliha
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Eksplorasi produk alami dari mikroba menjadi salah satu pendekatan penting dalam penemuan
antibiotik baru untuk mengatasi masalah resistensi antimikroba (AMR) yang kian mengancam
kesehatan global. AMR terjadi ketika mikroorganisme berevolusi dan menjadi resistan
terhadap obat-obatan yang biasa digunakan, seperti antibiotik, yang mengakibatkan
penyebaran penyakit yang luas dan peningkatan angka kematian. Tingkat AMR yang terus
meningkat serta minimnya penemuan kelas antibiotik baru sejak tahun 1987 telah menciptakan
urgensi untuk mencari agen antimikroba baru. Salah satu sumber potensial adalah
mikroorganisme yang hidup di lingkungan ekstrem, seperti danau air asin Gili Meno (Lombok)
dengan salinitas 54.00 ± 0.82 ppt, karena adanya produksi metabolit sekunder unik sebagai
respons adaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba dari
Danau air asin Gili Meno yang menjadi habitat mikroorganisme halofilik, dan mengeksplorasi
potensi kemampuan produksi antimikroba mereka melalui analisis klaster gen biosintetik
(BGC). Sampel air dan sedimen danau diambil, kemudian mikroba yang terkandung diisolasi
dan kemampuan aktivitas antimikrobanya diuji terhadap patogen model Gram
negatif Escherichia coli dan positif Bacillus subtilis menggunakan uji tantang double layer
agar. Spesies dari isolat aktif diidentifikasi melalui sekuensing DNA pengkode 16S rRNA.
Kemudian, genome mining dilakukan menggunakan perangkat lunak AntiSMASH dari
data whole genome yang tersedia dari spesies yang teridentifikasi di pusat data publik untuk
mengidentifikasi BGC yang berpotensi menghasilkan antibiotik baru. Visualisasi struktur 2D
dari produk akhir yang diprediksi juga dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, 40 isolat
mikroba berhasil diisolasi dengan 11 di antaranya menunjukkan aktivitas antimikroba. Dari 11
isolat tersebut, dua spesies berhasil diidentifikasi berdasarkan hasil sekuensing DNA pengkode
16S rRNA, yaitu Bacillus paralicheniformis dan Priestia megaterium. Analisis genome
mining pada isolat-isolat tersebut menunjukkan adanya dua BGC yang potensial, yaitu klaster
yang mirip Paeninodin dan Amyloliquecidin GF610. Prediksi struktur 2D dari produk
akhir BGC tersebut mengidentifikasi senyawa Paeninodin B, PamA1, dan PamA2, yang
menjadi titik awal untuk penelitian lanjut dalam pengembangan senyawa antimikroba baru.
Perpustakaan Digital ITB