digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Karya tulis ini berfokus pada pengembangan alat monitoring kondisi internal batang pohon bernama Terawang. Alat ini menggunakan metode Acoustic Tomography, yang memanfaatkan perbedaan kecepatan gelombang akustik dalam batang kayu untuk menghasilkan citra 2D. Kesehatan pohon berperan penting dalam mencegah dampak yang dapat ditimbulkan akibat pohon yang tumbang. Pada pemeliharaan pohon di lingkungan perkotaan, atau urban forestry, diperlukan konsultan yang dapat meninjau kondisi kesehatan pohon dengan tepat. Alat ini diperlukan karena dibutuhkannya suatu alat yang dapat mengetahui kondisi internal batang pohon berdasarkan distribusi densitasnya secara akurat tanpa merusak pohon (non-destruktif) Dari berbagai subsistem yang terdapat pada alat Terawang, tugas akhir ini berfokus pada subsistem penyimpanan data dan subsistem visualisasi. Subsistem penyimpanan data bertugas untuk menyimpan semua data pengukuran dan informasi terkait pohon, sedangkan subsistem visualisasi berfungsi untuk merekonstruksi dan menampilkan kondisi internal batang pohon berdasarkan hasil pengukuran. Data yang diolah dalam subsistem visualisasi berupa cepat rambat gelombang akustik yang diukur oleh sensor yang dipasang mengelilingi batang pohon. Adapun proses yang terjadi dalam subsistem visualisasi meliputi inisialisasi, kompensasi kecepatan, dan interpolasi. Pelaksanaan tugas akhir ini melibatkan proses perancangan dan implementasi berdasarkan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Dalam pengujian, alat menunjukkan performa yang baik dalam mendeteksi rongga dan pelapukan pada batang pohon. Namun, terdapat keterbatasan, yaitu pengukuran hanya dapat efektif dilakukan pada batang yang memiliki bentuk mendekati lingkaran sempurna. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini mampu memetakan kondisi pelapukan pada batang pohon berdasarkan distribusi densitas dengan akurasi yang cukup baik. Hasil visualisasi ini dapat memudahkan konsultan pohon dalam melakukan diagnosa kesehatan batang pohon berdasarkan tingkat pelapukan yang terdeteksi. Secara keseluruhan, alat Terawang yang dikembangkan ini diharapkan dapat ii memberikan kontribusi dalam pemantauan kesehatan pohon, terutama dalam konteks urban forestry, dengan metode yang lebih efektif dan non-destruktif.