digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini dilakukan di warehouse supply department PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., plant Cirebon, dengan tujuan utama mengembangkan metode pengendalian persediaan yang lebih efisien untuk komponen spare parts KIND-13 General Metalc. Fokus penelitian adalah mengurangi biaya persediaan yang disebabkan oleh overstock spare part yang sering terjadi akibat kurangnya evaluasi terhadap pengendalian persediaan eksisting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis XYZ untuk mengklasifikasikan komponen berdasarkan variasi penggunaan dan model P guna menentukan periode waktu antar pemesanan (T) dan titik persediaan maksimum (R). Penelitian ini mengandalkan data historis penggunaan dan harga komponen spare parts tahun 2023. Hasil penelitian ini yaitu tingkat variasi penggunaan komponen auto purchase KIND-13 General Metalc dengan analisis XYZ menghasilkan 2 (dua) kelas yaitu kelas Y dan kelas Z dari 47 komponen yang menjadi objek penelitian. Dari 47 komponen, hanya 9 (sembilan) komponen yang masuk kelas Y, sisanya masuk ke kelas Z. Komponen kelas Z akan dilanjutkan pada perhitungan pengendalian persediaan usulan dengan model P, karena kelas tersebut adalah kelas dengan variasi penggunaan sangat tinggi. Oleh sebab itu, perlu dievaluasi pengendalian persediaanya lebih lanjut. Perhitungan pengendalian persediaan usulan dengan model P dilakukan dan menghasilkan periode waktu antar pemesanan (T) dan titik inventori maksimum (R) setiap komponen berbeda karena bergantung pada rata-rata penggunaan per bulan (D) masing-masing komponen tersebut. Solusi optimal telah diperoleh untuk masing- masing komponen setelah melalui iterasi dengan metode Hadley-Within. Total biaya persediaan dari komponen yang diteliti sebesar Rp869.094.879,66. Model pengendalian persediaan usulan dibandingkan dengan model eksisting yaitu min-max, akan dilihat model mana yang lebih meminimasi total biaya persediaan. Hasil perbandingan menunjukan bahwa model P lebih meminimasi total biaya persediaan dengan penghematan sebesar Rp2.309.158.762,54 setara dengan menghemat biaya 72,65% dari total biaya eksisting dengan model min-max.