digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia dan Qatar memiliki sektor perbankan syariah yang tumbuh pesat, namun berada dalam kondisi regulasi dan pasar yang berbeda. Bank syariah di Qatar dikenal sebagai salah satu yang paling efisien secara global. Studi ini mengkaji efisiensi bank syariah di Indonesia dan Qatar pada periode 2017–2024 serta mengidentifikasi faktor utama efisiensi pendapatan, dengan tujuan merumuskan strategi untuk meningkatkan kinerja bank syariah Indonesia melalui pembandingan (benchmarking) terhadap Qatar. Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan dengan pendekatan intermediasi (intermediation approach), di mana variabel input meliputi biaya pegawai, total simpanan/dana pihak ketiga (DPK), dan aset tetap, sedangkan variabel output adalah total pembiayaan dan total investasi. Model DEA mengasumsikan variable returns to scale (VRS), menggunakan orientasi output untuk mengukur efisiensi pendapatan (revenue efficiency) dan orientasi input untuk efisiensi biaya (cost efficiency). Selanjutnya, dilakukan regresi panel pada 18 bank syariah (13 dari Indonesia dan 5 dari Qatar) untuk mengevaluasi pengaruh faktor spesifik bank dan faktor makroekonomi terhadap efisiensi pendapatan. Berdasarkan hasil DEA, bank syariah di Qatar secara konsisten mengungguli bank syariah di Indonesia baik dalam efisiensi pendapatan maupun efisiensi biaya. Ratarata bank syariah di Qatar mencapai sekitar 88,7% efisiensi pendapatan dan 93,1% efisiensi biaya, dibandingkan dengan 70,1% dan 74,8% pada bank syariah Indonesia. Perbedaan ini signifikan secara statistik pada tingkat p < 0,001, sebagaimana dikonfirmasi oleh uji t Welch. Temuan regresi panel menunjukkan bahwa ukuran bank (bank size), permodalan (capitalization), dan likuiditas merupakan penentu positif yang signifikan bagi efisiensi pendapatan. Sebaliknya, kualitas aset (misalnya rasio pembiayaan bermasalah/NPF), efisiensi manajemen (misalnya rasio biaya terhadap aset), kekuatan pasar (market power), serta kondisi makroekonomi seperti PDB dan inflasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi pendapatan di kedua negara selama periode analisis. Bagi bank syariah di Indonesia, hasil ini menekankan perlunya peningkatan skala operasional, investasi pada inovasi perbankan digital untuk menurunkan biaya, serta optimalisasi pemanfaatan dana (penyaluran pembiayaan) guna menghasilkan pendapatan. Regulator direkomendasikan untuk mendukung upaya-upaya tersebut melalui kebijakan yang mendorong konsolidasi industri dan digitalisasi.