digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Walaupun memiliki sektor pertanian yang cukup besar, Indonesia masih terus-menerus menghadapi tantangan dalam mencapai swasembada pangan. Ketergantungan terhadap impor beras mencerminkan kerentanan yang lebih luas dalam sistem ketahanan pangan nasional, sekaligus menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas komoditas pangan penting lainnya. Dalam konteks globalisasi, kerentanan ini semakin diperparah oleh meningkatnya keterkaitan antar negara dalam rantai pasok internasional. Penelitian ini mengeksplorasi dampak globalisasi terhadap ketahanan pangan dengan menganalisis data panel dari sejumlah negara yang dipilih berdasarkan tingkat globalisasi mereka, menurut KOF Globalization Index. Analisis difokuskan pada dua indikator utama ketahanan pangan: Kecukupan Energi Pangan (ADESA) dan rata-rata ketersediaan protein. Indonesia menjadi titik acuan utama di antara negara-negara dalam dataset ini. Dengan menggunakan pendekatan teori ketergantungan sumber daya (Resource Dependence Theory/RDT), penelitian ini menyoroti bagaimana ketergantungan terhadap sumber pangan eksternal dapat meningkatkan risiko sistemik jika tidak diimbangi dengan strategi ketahanan domestik. RDT menekankan pentingnya menyeimbangkan integrasi eksternal dengan pengembangan pertanian nasional dan penguatan kelembagaan. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan empiris mengenai dinamika struktural antara globalisasi dan ketahanan pangan. Bagi Indonesia, temuan ini dapat menjadi dasar kebijakan strategis untuk meningkatkan keberlanjutan sektor pertanian, diversifikasi sumber pangan, dan mengurangi ketergantungan terhadap pasar pangan global.