digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rachma Afiah
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

DKI Jakarta memiliki kepadatan penduduk dan infrastruktur yang relatif tinggi. Kondisi ini berakibat pada tingkat kerentanannya dan risiko gempa lebih tinggi dibanding wilayah lain di Indonesia. Secara seismotektonik, Jakarta berada dekat beberapa sumber gempa sehingga memiliki potensi bahaya dan diperburuk oleh kondisi litologi yang didominasi oleh endapan aluvial. Pemahaman struktur bawah permukaan merupakan salah satu upaya mitasi bahaya gempa, karena lapisan sedimen yang relatif lunak dapat memengaruhi amplifikasi gelombang, likuifaksi, dan penurunan tanah. Penelitian ini menggunakan metode Ambient Seismic Noise Tomography (ANT) untuk memperoleh karakteristik dispersi gelombang Rayleigh dan memodelkan struktur kecepatan gelombang geser (Vs) tiga dimensi. Data diperoleh dari 143 titik seismometer di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada periode April–Oktober 2018, memperluas cakupan pemasangan tahun 2013. Hasil inversi menunjukkan bahwa bagian utara dan tengah cekungan didominasi sedimen Pliosen–Pleistosen dengan Vs 0.25–0.5 m/s, ketebalan ±0.35 km di pusat kota, dan mencapai ±0.5 km di timur laut. Di bawahnya terdapat sedimen Miosen Akhir (Vs 0.5–0.8 km/s) pada kedalaman 0.2–0.75 m, sedangkan basement (Vs > 1 km/s) berada pada kedalaman 0.75–1 km. Penampang Vs mengungkap offset basement di sekitar lintang 6,3° LS yang diinterpretasikan sebagai indikasi struktur Sesar Baribis segmen barat. Konfigurasi geologi ini menunjukkan potensi amplifikasi dan perpanjangan durasi guncangan gempa akibat basin resonance. Temuan ini relevan untuk pemetaan daerah rawan bahaya gempa, mikrozonasi, dan strategi mitigasi bahaya gempa di wilayah Jakarta.