digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Yudi Pranata [13321062]
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab II
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Bab III
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan

Material komposit berbasis serat karbon (CFRP) banyak digunakan pada industri kedirgantaraan dan manufaktur karena kekuatan spesifik dan ketahanan yang tinggi. Namun, cacat struktural seperti delaminasi dan porositas kerap muncul selama proses produksi maupun operasional, sehingga menurunkan keandalan material. Oleh sebab itu, diperlukan metode Non-Destructive Testing (NDT) yang presisi, fleksibel, dan ekonomis untuk mendeteksi cacat internal pada material komposit laminasi. Penelitian ini mengembangkan sistem NDT ultrasonik berbasis C-scan dengan arsitektur terbuka yang ekonomis dan mudah dimodifikasi. Sistem terdiri atas transduser immersion 5 MHz, modul akuisisi data berbasis un0rick, Raspberry Pi, serta pemindaian otomatis berbasis G-code dan Universal Gcode Sender (UGS), sehingga pergerakan dan lintasan transduser dapat diatur ulang sesuai kebutuhan. Data hasil akuisisi kemudian diproses melalui filtering, rectifying, enveloping, dan rekonstruksi citra C-scan untuk memetakan distribusi cacat secara dua dimensi. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis pengaruh Time Gain Compensation (TGC) dan variasi lebar pulsa terhadap kualitas sinyal. Hasil menunjukkan bahwa pulsa 200 ns memberikan respon sinyal terbaik, sedangkan penggunaan TGC justru menurunkan kualitas citra dan memperbesar galat estimasi akibat distorsi amplitudo, sehingga citra C-scan lebih akurat diperoleh ketika TGC dinonaktifkan. Pemindaian otomatis dengan resolusi 5 mm menghasilkan citra yang detail dan konsisten, dengan galat estimasi luas cacat kurang dari 1% terhadap luas spesifikasi cacat yang difabrikasi, meskipun galat cenderung meningkat pada cacat berukuran kecil, yang menegaskan pentingnya resolusi pergerakan transduser dan pengaturan parameter akuisisi bagi akurasi deteksi. Secara keseluruhan, sistem yang dikembangkan mampu menghasilkan citra C-scan yang reliabel dengan akurasi tinggi dan biaya lebih rendah dibandingkan perangkat komersial.