Hybrid Autonomous Underwater Glider (HAUG) merupakan wahana bawah laut
yang menggabungkan efisiensi energi dari glider dengan fleksibilitas manuver
thruster sehingga sesuai untuk misi jangka panjang di lingkungan laut. Tantangan
utama pengembangan wahana ini terletak pada kebutuhan sistem otonom yang
mampu mengelola misi kompleks secara adaptif sekaligus menjaga kendali real-
time pada subsistem sensor dan aktuator. Penelitian ini mengusulkan integrasi
Mission Oriented Operating Suite – Interval Programming (MOOS-IvP) dengan
Robot Operating System (ROS) sebagai arsitektur kendali hybrid pada HAUG.
MOOS-IvP berperan sebagai pengambil keputusan tingkat tinggi melalui optimasi
multi-tujuan berbasis perilaku, sedangkan ROS mengelola kendali tingkat rendah
termasuk akuisisi data sensor dan eksekusi perintah. Integrasi diwujudkan melalui
pengembangan modul bridge dua arah yang menerjemahkan variabel MOOSDB ke
dalam topic ROS dan sebaliknya, sehingga memungkinkan keputusan IvP Helm
dieksekusi langsung oleh ROS dengan umpan balik sensor yang diperbarui secara
real-time. Validasi dilakukan melalui simulasi Rviz dan pengujian Hardware-in-
the-Loop Simulation (HILS) dengan dua skenario utama, yaitu depth hold dan
waypoint tracking. Hasil pengujian menunjukkan bahwa wahana mampu mencapai
dan mempertahankan kedalaman target dengan deviasi kecil serta menyelesaikan
misi waypoint dengan ketelitian posisi dalam toleransi di bawah 1 meter. Penelitian
ini membuktikan bahwa integrasi MOOS-IvP dan ROS meningkatkan fleksibilitas
dan reliabilitas sistem dibandingkan penggunaan ROS tunggal, serta menegaskan
kelayakan penerapan hybrid middleware pada HAUG. Penelitian ini menjadi
landasan untuk pengembangan lebih lanjut berupa penambahan perilaku yang lebih
kompleks, integrasi sensor lingkungan, serta koordinasi multi-wahana.
Perpustakaan Digital ITB