Abstrak - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Khalisha Nadzira
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Revegetasi lahan pasca tambang tercemar tailing menggunakan tanaman toleran seperti Kalindra
(Calliandra calothyrsus) dan Jati Putih (Gmelina arborea) seringkali terhambat oleh stres
lingkungan akibat defisiensi hara dan toksisitas logam berat. Pemanfaatan bakteri indigenous dari
lingkungan tailing merupakan strategi potensial untuk meningkatkan ketahanan dan pertumbuhan
tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh isolat bakteri indigenous terhadap
respons fisiologis dan pertumbuhan kedua spesies tanaman tersebut di media tanam tailing.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu jenis tanaman (G.
arborea dan C. calothyrsus) dan perlakuan bakteri indigenous (kontrol dan dengan bakteri).
Parameter yang diukur meliputi konsentrasi MDA, kadar klorofil dan karotenoid, tinggi, dan berat
segar bibit. Data dianalisis dengan ANOVA dua arah.
Hasil menunjukkan adanya pengaruh utama yang signifikan dari kedua faktor secara independen.
Secara umum, perlakuan bakteri mampu menurunkan stres oksidatif (p = 0.032) dan meningkatkan
berat segar (p = 0.020) bibit. Selain itu, C. calothyrsus secara konsisten menunjukkan performa
lebih baik dengan tingkat stres lebih rendah (p = 0.045) dan pertumbuhan lebih unggul (p = 0.017)
dibandingkan G. arborea. Tidak ditemukan adanya efek interaksi yang signifikan antara jenis
tanaman dan perlakuan bakteri pada seluruh parameter yang diuji (p > 0.05), yang
mengindikasikan bahwa manfaat bakteri bersifat konsisten pada kedua spesies.
Perpustakaan Digital ITB