Pertumbuhan investasi yang pesat dalam sektor kecerdasan buatan (AI) di Amerika Serikat telah menimbulkan kekhawatiran terkait potensi overvaluasi dan inefisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respons pasar terhadap pencapaian DeepSeek R1 yang melampaui jumlah pengguna ChatGPT, sebuah peristiwa yang mengganggu ekspektasi pasar karena performa tinggi dan biaya pengembangan yang jauh lebih rendah. Dengan menggunakan metode event study, penelitian ini menganalisis abnormal return (AAR) dan aktivitas volume perdagangan (TVA) sebelum dan sesudah peristiwa pada 36 perusahaan publik AS yang dikelompokkan berdasarkan rantai nilai AI: Hardware, Hyperscalers, Developers, dan Integrators. Hasil penelitian menunjukkan bahwa segmen Hardware mengalami abnormal return negatif yang signifikan, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap inefisiensi biaya setelah keberhasilan DeepSeek menggunakan GPU lama di tengah pembatasan ekspor chip AS. Sebaliknya, segmen Developer menunjukkan abnormal return positif yang signifikan dan peningkatan aktivitas perdagangan, menandakan bahwa kemunculan model AI berbiaya rendah dapat memicu inovasi lebih lanjut. Temuan ini memberikan wawasan bagi investor dan pembuat kebijakan mengenai dampak yang berbeda dari disrupsi teknologi AI di setiap bagian rantai nilai.
Perpustakaan Digital ITB