Perubahan tata guna lahan merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi
keseimbangan hidrologis suatu Daerah Aliran Sungai. Dinamika perubahan guna
lahan khususnya di wilayah perkotaan seringkali meningkatkan limpasan
permukaan (run-off) dan memperbesar risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis perubahan tata guna lahan di Sub DAS Cikeruh pada periode 2014 –
2024, menghitung dampaknya terhadap limpasan permukaan menggunakan metode
Soil Conservation Service – Curve Number (SCS-CN), serta mengevaluasi
implikasinya terhadap kebijakan tata ruang. Analisis dilakukan melalui pemrosesan
citra penginderaan jauh, penghitungan nilai CN berdasarkan klasifikasi tutupan
lahan, dan pengujian kesesuaian dengan kebijakan tata ruang yang berlaku. Hasil
penelitian menunjukkan adanya perubahan lahan signifikan dari lahan pertanian
dan hutan menuju kawasan terbangun sehingga pada tahun 2024 proporsi lahan
terbangun mencapai ±60% dari total wilayah. Perubahan tersebut meningkatkan
nilai CN dari 78,40 (2014) menjadi 78,52 (2024) dan diproyeksikan naik hingga
80,06 berdasarkan skenario RTRW Provinsi Jawa Barat 2022 – 2042. Peningkatan
CN menandakan penurunan kapasitas infiltrasi tanah dan kenaikan volume
limpasan permukaan yang berimplikasi pada peningkatan risiko banjir. Evaluasi
kebijakan menunjukkan adanya inkonsistensi antar dokumen tata ruang khususnya
pada alokasi kawasan lindung yang dialihkan menjadi kawasan budidaya. Temuan
ini menegaskan pentingnya sinkronisasi kebijakan tata ruang lintas wilayah dan
level pemerintahan untuk menjaga fungsi ekologi Sub DAS Cikeruh sekaligus
mengurangi risiko hidrometeorologi.
Perpustakaan Digital ITB