ABSTRAK Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Selina Christy Tamado Sihite
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Permintaan global terhadap sumber protein, terutama dari sektor perikanan,
semakin meningkat, sehingga memacu pengembangan akuakultur sebagai
komponen vital dalam sistem ketahanan pangan berkelanjutan. Kawasan pesisir
dipandang sebagai lokasi yang memiliki potensi strategis untuk budidaya,
meskipun isu keberlanjutan masih harus diatasi. Dalam konteks tersebut, studi ini
memfokuskan pada analisis pemanfaatan ruang pesisir melalui implementasi
program Modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS), yang tidak hanya bertujuan
meningkatkan produksi ikan nila salin, tetapi juga menekankan perlunya menjaga
keseimbangan lingkungan dan meningkatkan kondisi sosial-ekonomi masyarakat
setempat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
dengan metode deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan
perwakilan BLUPPB Karawang dan Kementerian Kelautan dan Perikanan,
observasi langsung di lapangan, serta studi dokumen pendukung sebagai data
sekunder. Hasil temuan menunjukkan bahwa Modeling BINS Karawang di wilayah
pesisir Karawang telah menerapkan praktik yang baik dan mengintegrasikan prinsip
keberlanjutan dalam pelaksanaannya. Untuk mencapai produksi budidaya yang
optimal, BINS memanfatkan teknologi yang ramah lingkungan, serta strategi
efisiensi sumber daya yang mencakup pemanfaatan ekosistem mangrove sebagai
bagian dari sistem pengelolaan limbah (IPAL) yang dirancang agar limbah
budidaya tidak membebani ekosistem. Sistem ini sudah terintegrasi dengan
monitoring untuk menjamin kualitas lingkungan, termasuk air, tetap terjaga.
Kawasan mangrove juga dimanfaatkan untuk menyerap karbon alami sekitar
kawasan, termasuk Modeling BINS serta habitat bagi berbagai jenis fauna pesisir.
Tata kelola kegiatan budidaya disusun secara terstruktur dan efisien melalui
pembagian peran yang jelas, serta dibarengi dengan kemitraan antarlembaga untuk
memperluas distribusi hasil budidaya ke pasar. Selain memberikan dampak
ekologis positif, program BINS turut memberikan kontribusi terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat pesisir melalui penciptaan lapangan kerja yang layak.
Disimpulkan bahwa praktik budidaya di pesisir yang menerapkan prinsip
pembangunan berkelanjutan dapat membawa dampak positif.
Perpustakaan Digital ITB