digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Ageng Widiardhi
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Light Rapid Transit (LRT) Jakarta berencana memperluas jangkauan layanan, berupa penambahan rute 1B yang akan menghubungkan Stasiun Velodrome hingga Stasiun Manggarai. Pengoperasian rute baru ini mencakup penambahan enam stasiun. Penambahan jumlah stasiun berimplikasi pada meningkatnya kepadatan informasi yang diamati oleh operator ruang kendali. Kepadatan tersebut menyebabkan ukuran teks dan ikon pada tampilan menjadi lebih kecil, sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk memastikan keterbacaan dari teks dan ikon. Selain itu, aspek usability juga perlu dievaluasi untuk memastikan desain ruang kendali berpusat pada pengguna. Penelitian ini bertujuan menilai kesesuaian desain visual konsol ruang kendali terhadap standar ISO 11064, mengevaluasi tingkat usability antarmuka, serta merumuskan rekomendasi perbaikan desain visual berdasarkan temuan tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengikuti metodologi perancangan desain antarmuka yang tercantum dalam ISA 101. Metodologi ini dimulai dengan evaluasi keterbacaan teks dan ikon pada desain visual. Concurrent think aloud dan pengisian kuesioner SUS selanjutnya dilakukan untuk mendapatkan persepsi operator terhadap penggunaan antarmuka. Terakhir, perancangan ulang desain visual dilakukan dan umpan balik dari operator dihimpun. Evaluasi keterbacaan menunjukkan beberapa sub-bagian SCADA tidak memenuhi standar ketinggian minimum. Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) adalah sistem kontrol yang terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak yang memungkinkan pengawasan tingkat tinggi, pengumpulan data dari perangkat lapangan, dan pengendalian proses atau peralatan secara jarak jauh. Hasil dari kuesioner SUS juga menunjukkan nilai rendah pada workstation SCADA. Nilai ini disebabkan oleh ambiguitas indikator warna dan ketidaksesuaian terminologi. Berdasarkan temuan - temuan ini, desain visual SCADA dirancang ulang dengan memperbesar ukuran teks dan ikon yang kritis, menyelaraskan istilah dengan kebiasaan operator, serta meningkatkan kontras dan keterbacaan alarm.